Jakarta (Kankemenag Jakarta Utara) --- Malam Puncak Hari Guru Nasional 2024 Kementerian Agama Gurunesia yang digelar di Jakarta menjadi malam yang paling berkesan bagi Suharto. Guru blogger ini tidak hanya bersyukur menerima penghargaan sebagai guru inspiratif tingkat nasional, dia juga mengaku bahagia keinginannya berpose bersama Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar bisa terwujud pada Jum'at, (25/11/2024).
Pada malam pemberian Anugerah GTK Madrasah Tahun 2024 yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI ini ada kejadian menarik yang dialami Suharto. Di saat semua peserta naik ke panggung dengan disambut video yang sudah disediakan, Suharto masih berada di bawah panggung. Usut punya usut hal itu disebabkan dirinya pergi ke toilet saat gladi resik dilaksanakan. Alhasil panitia melihat tidak ada peserta yang menggunakan kursi roda. Diduga, Cing Ato adalah penerima anugerah yang lain pada malam itu.
"Pada saat penyerahan anugerah, saya tidak naik ke penggung karena terjadi mis antara penyelenggara,"ungkap Cing Ato.
Mengetahui hal tersebut, Cing Ato sedikit merasa sedih bercampur kecewa. Betapa tidak, perjuangannya menginspirasi banyak orang seolah sia-sia tidak berharga. Tapi di waktu yang bersamaan, dia meyakini Allah sedang menyiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari yang dirinya bayangkan.
Betul saja, tidak berselang lama, keyakinan Cing Ato berbuah manis. Berawal dari ide sang istri agar pihak Kanwil menghubungi MC agar mau membujuk Pak Menteri berkenan memberikan penghargaan kepadanya di bawah panggung, dari situlah rasa kecewa Cing Ato terbayarkan. Selepas memberikan sambutan, Menag menghampiri dirinya memberikan penghargaan secara simbolis yang disambut oleh para pembimbing dan guru-guru DKI, Kakanwil dan Penmad untuk berfoto merayakan kesuksesan meraih tingkat nasional.
"Mumpung Pak Menteri masih ada di atas panggung," jelas Cing Ato menirukan ucapan istrinya Anoh Suhaemi saat itu.
Bagi Cing Ato, berpose dengan Menteri Agama bukan untuk menunjukkan kebanggaan semata. Tapi akan dia jadikan sebagai alat untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat lebih luas lagi. Karena sebagai seorang inspirator dirinya memandang perlu memiliki alat agar orang bisa yakin dan bergerak mengikuti apa yang telah dia lakukan.
Suharto patut bangga dan bahagia. Di momen spesial itu dialah satu-satunya penerima penghargaan didampingi istri tercinta yang bisa berpose dan bercengkrama langsung dengan Menteri Agama.
"Pak Menteri bertanya, sudah berapa lama mengajar, saya menjawab sudah 30 tahun, Pak Menteri tersenyum dan manggut-manggut," kenang Cing Ato.