Bogor (Inmas) – ‘RA, MI, MTs, MA, saling bahu-membahu turut berjuang membangun bangsa, bermartabat mulia’ itulah sepenggal lirik lagu Mars Madrasah. Artinya bahwa RA, MI, MTs, MA adalah satu-kesatuan pendidikan yang tidak terpisahkan.
Raudhatul Athfal (RA) adalah pondasi awal pendidikan, “RA adalah pondasi awal pendidikan sebelum anak didik melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan RA harus benar-benar dipahami oleh para pendidik di RA, agar anak didik menerima dan menyerap ilmunya dengan baik,” Ujar KaKanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta saat memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Pengembangan Kurikulum Bagi Guru Raudhatul Athfal (RA) dilingkungan Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta.
Menurut KaKanwil, kurikulum RA sangatlah penting, “Kurikulum ini akan mengarah pada satu tujuan terkait pendidikan Madrasah. RA ini adalah cikal bakal anak didik akan memasuki MI, MTs, MAN dan jenjang pendidikan seterusnya,” Lanjutnya.
Dalam kurikulum RA, tentunya harus terdapat dua unsur komitmen, yaitu komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan, “Komitmen keagamaan akan membuat anak didik merasa nyaman dan damai, karena agama pada prinsipnya mengajarkan kenyamanan dan kedamaian,” Tutur KaKanwil.
“Sedangkan komitmen kebangsaan akan menumbuhkan rasa cinta tanah air bagi anak didik. Jangan sampai anak didik menjadi gagal paham keagamaan dan gagal paham kebangsaan,” Ujarnya.
Di akhir arahannya KaKanwil meminta kepada para guru RA untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik agar materi yang disampaikan oleh narasumber terkait pengembangan kurikulum bagi guru RA dapat diterima dan dipahami dengan baik.
Turut dihadiri Kepala Seksi Sarana dan Prasaran Teguh Arminto, Kepala Seksi Kelembagaan Informasi Madrasah Arif Okta Aridi dan Para Guru Raudhatul Athfal dilingkungan Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta.