Berita

Kunjungi MAN 21 Jakarta, Tim Jumantik Tak Bisa Berkata-kata

Ahad, 10 Februari 2019
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Jakarta (Humas MAN 21) -- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 21 Jakarta dikunjungi petugas Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dari kelurahan Rorotan, Jumat pagi (8/2/19). Kunjungan ini sebagai upaya untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Mengingat sedang mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypty.

"Ini sedang digalakan," ujar Ani salah satu petugas saat memberi penjelasan terkait kunjungannya. "Lagi banyak yang terkena DBD pak!," lanjutnya kemudian kepada Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas, Luqman yang menerima rombongan bersama pembina UKS madrasah, Hartini.

Menurut petugas, pemantauan dilakukan selama sepekan sekali. Setiap Jumat pagi. Dilakukan di sekolah-sekolah, di madrasah-madrasah, di pasar, di masjid-masjid dan di mushala-mushala wilayah. Begitu sebagaimana disampaikan Ani selaku koordinator tim Jumantik.

"Kali ini pemantaun dilakukan secara serentak," katanya. Selain ke MAN 21 Jakarta, para petugas yang berseragam kuning merah itu juga memasuki MTs N 38 dan MIN 22 yang berada di samping kanan dan kiri madrasah.

Taman bunga dan kolam ikan di depan, ruang toilet di beberapa tempat, despenser tempat air, ruang dapur, dan kantin madrasah menjadi sasaran pantauan petugas pagi itu.

Menariknya, dari kunjungan itu, mayoritas petugas mengaku senang dan respek. Saat ditanya wakamad mengenai hasil kunjungannya di madrasah, Ani seolah tak mampu berkata-kata. Ia hanya bisa mengacungkan jempol sambil tersenyum.

Saat kembali ditanya, lagi-lagi ia hanya tersenyum. Bahkan semakin menunjukkan rasa nyamannya.

Nampaknya kebersihan dan kerapihan lingkungan madrasah telah membuatnya merasa kagum.

"Bagus pak, anak saya saja yang masih sekolah di MTs 38 ingin sekali masuk ke sini," jawab Muzdalifah salah satu anggota tim yang duduk di sebelahnya.

"Sebagai madrasah yang tengah ditunjuk menjadi madrasah model madrasah sehat, kami memang terus berupaya mempersiapkan diri," jelas Hartini menanggapi. Pembiasaan perilaku sehat seperti bersarapan pagi tanpa pembungkus dan minuman tanpa menggunakan botol kemasan, sedang terus digalakan. Di samping juga adanya operasi semut, pengadaan hydroponik dan penghijauan lingkungan menjadi rangkaian persiapan itu. (lt)

Terkait