Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) – Dalam rangka meningkatkan pemahaman spiritual selama bulan suci Ramadhan, Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Jakarta Utara kembali menggelar Kultum Ramadhan Masjid Al-Ikhlas (KURMA) pada Selasa, 4 Maret 2025. Kultum kali ini disampaikan oleh Plt. Kasubbag TU, Mursidih, yang mengupas tiga tingkatan puasa menurut Hujjatul Islam, Imam Al-Ghazali, sebagaimana tertuang dalam kitab Ihya Ulumuddin.
Dalam pemaparannya, Mursidih menjelaskan bahwa kitab Ihya Ulumuddin membahas berbagai aspek dalam penyucian jiwa (Tazkiyatun Nafs), ilmu agama, serta kehidupan umat Islam. Kitab ini juga mengupas tentang syariat, tasawuf, pendidikan, akhlak, zakat, puasa, haji, dzikir, doa, dan adab keseharian.
Mursidih menguraikan tiga tingkatan puasa menurut Imam Al-Ghazali: Puasa 'Awam – Puasa pada tingkatan ini hanya sebatas menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri di siang hari, serta menghindari hal-hal yang membatalkan puasa. Puasa Khusus (Orang-orang Shalih) – Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, golongan ini juga menjaga seluruh anggota tubuh dari dosa dan kemaksiatan. Puasa Khususnya Khusus (Shiddiqin dan Para Nabi) – Pada tingkatan tertinggi ini, seseorang tidak hanya menjaga fisik dan perilaku, tetapi juga menyucikan hati dari segala bentuk penyakit batin yang dapat merusak nilai ibadah.
"Ada di tingkat mana posisi puasa kita saat ini? Hanya diri kita dan Allah SWT yang tahu," ujar Mursidih dalam tausiyahnya.
Ia juga mengajak para jamaah untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) agar terus meningkatkan kualitas ibadah puasa, dari sekadar menahan lapar dan haus hingga mampu menahan diri dari dosa lahir dan batin.
Kegiatan KURMA ini dihadiri oleh Kepala Kankemenag, para kepala seksi, penyelenggara, serta seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Kota Jakarta Utara. Sesuai jadwal, kajian KURMA esok hari akan diisi oleh Plt. Kasi Bimas Islam, Amir Mahmud.
Dengan adanya kultum ini, diharapkan seluruh ASN dan jamaah dapat semakin memahami makna puasa yang hakiki dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.