Jakarta (Humas MAN 2 Jakarta) – Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Madrasah Aliyah Negeri 2 Jakarta bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) mengadakan seminar Nuclear Go To School, Sabtu (18/01).
Menurut Kahfi Sabariah Nuclear Go to School (NGTS) merupakan salah satu program BATAN untuk mengedukasi peserta didik tentang pemanfaatan nuklir dalam bidang kesehatan, pertanian dan lain-lainnya.
“Seminar ini bertujuan untuk mengubah mindset dan pemahaman peserta didik terkait nuklir. Selama ini nuklir identik dengan radiasi yang membahayakan, bahkan bom yang mengerikan, bahkan nuklir memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama dalam energi di masa depan,” ujar Pembina KIR MAN 2 Jakarta dihadapan 157 peserta didik kelas XI IPA dan anggota KIR.
Beliau menambahkan bahwa, Keberadaan nuklir di Indonesia sendiri tak lepas dari peran pemerintah di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno. Setelah Perang Dunia II, tepatnya tahun 50-an. Presiden Soekarno membentuk panitia Negara untuk menyelidiki sisa lepasan zat radioaktif dari uji coba senjata nuklir di perairan Pasifik, yang kemudian panitia Negara ini menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
"BATAN hingga kini telah mengoperasikan 3 reaktor riset, puluhan varietas tanaman pangan dengan menggunakan teknik mutasi radiasi, hilirisasi radioisotop, dan radiofarmaka untuk kesehatan, sterilisasi bahan kesehatan, teknik pemantauan lingkungan, industry, dan sumber daya air, serta pengelolaan limbah radioaktif," jelasnya.
Menurutnya, Seminar NGTS ini juga menjadi sarana informasi bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi karena bidang nuklir menjadi salah satu alternatif jurusan yang menjanjikan. Dan MAN 2 Jakarta sejalan dengan misi BATAN bahwa nuklir hanya untuk perdamaian dan kemaslahatan warga dunia. (Kahfi Sabariah-Yuyum. D)