Berita

Khotmil Qur’an dan Kepedulian Sosial, Dua Sayap Pengabdian ASN Jakarta Utara

blog

Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) — Udara pagi di Masjid Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara terasa berbeda pada Jumat (4/7/2025). Tidak hanya oleh keheningan khas pagi hari yang diselingi lantunan ayat-ayat suci, tapi juga oleh getar semangat para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkumpul untuk melanjutkan program Khotmil Qur’an hari keempat.

 

Hari itu, bacaan dimulai dari ayat ke-92 Surat Ali Imran, ayat yang sarat makna tentang keikhlasan dalam memberi, menafkahkan sesuatu yang paling dicintai demi mencapai derajat kebajikan sejati.

 

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai..." (QS. Ali Imran: 92)

 

Ayat pembuka itu seolah menjadi alarm batin untuk setiap peserta yang hadir: bahwa kebajikan bukan hanya perkara ritual, tapi juga pengorbanan dan keikhlasan.

 

Juz 4 yang dibaca hari ini mencakup akhir Surat Ali Imran dan awal Surat An-Nisa’, memuat beragam pesan mendalam: tentang keluarga Imran, kelahiran Nabi Isa yang penuh hikmah, pentingnya infak, pembagian warisan, hingga tuntunan pernikahan dan nilai-nilai kemanusiaan.

 

Para ASN membacanya dengan khidmat. Tidak tergesa. Seolah ingin benar-benar menyerap setiap pesan yang terkandung, menjadikannya cermin untuk berbenah diri dan bekal untuk perjalanan menuju akhirat.

 

Momentum khataman kali ini terasa lebih spesial karena bertepatan dengan hari Jumat pertama ASN Kankemenag Jakarta Utara kembali berkumpul secara tatap muka di tengah kebijakan Work From Anywhere (WFA). Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi, memang secara khusus menginstruksikan seluruh ASN untuk hadir. Bukan hanya demi kelangsungan program khataman, tapi juga sebagai bagian dari persiapan menyambut hajat besar Kemenag RI bertajuk Peaceful Muharram 1447 H.

 

 

“Hari ini Kementerian Agama secara serentak akan menyiarkan lebaran anak yatim dan difabel berupa penyaluran santunan dan bingkisan. Maka para ASN kami instruksikan untuk hadir mendukung program maslahat bagi umat ini,” ujar Mawardi.

 

Bagi Mawardi, khataman Qur’an ini bukan sekadar rutinitas religius. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai bekal ruhani, sarana untuk menyucikan jiwa, dan hadiah spiritual yang bisa dikirimkan kepada orang-orang terkasih yang telah mendahului.

 

 

"Ayo, ikuti khataman Qur’an ini dengan niat ibadah. Ajak semua rekan di ruangan, perbuatan baik jangan dilakukan sendiri," seru Mawardi penuh semangat, mengajak seluruh ASN agar terlibat aktif.

 

Hari itu, suasana di Masjid Al-Ikhlas menggambarkan sinergi indah antara spiritualitas dan aksi sosial. Di satu sisi, ASN merenungi ayat-ayat Qur’an sebagai upaya mendekatkan diri pada Allah. Di sisi lain, mereka bersiap menyambut anak-anak yatim dan penyandang disabilitas untuk merayakan Lebaran mereka dalam kebahagiaan bersama.

 

 

Program Khotmil Qur’an Kankemenag Jakarta Utara bukan hanya tentang menamatkan mushaf. Ia adalah perjalanan batin yang memperkuat tali iman, memperluas makna pengabdian, dan menyatukan jiwa-jiwa ASN dalam semangat rahmatan lil ‘alamin.

 

Satu juz lagi dibaca. Satu langkah lebih dekat pada keutamaan. Dan semoga, satu hati lagi tersentuh untuk ikut menyemai kebaikan.

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor