Berita

Kesuksesan Penyelenggaraan Ibadah Haji, KaKanwil Apresiasi Sinergitas Seluruh Pihak

Senin, 5 Agustus 2024
blog

Jakarta (Humas Kemenag DKI) - Keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tidak terlepas dari sinergitas yang kuat antar seluruh pihak yang terkait.

 

Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar dalam kegiatan Tasyakuran Penyelenggaran Ibadah Haji 1445 H/2025 M di lingkungan KanKemenag Kota Jakarta Timur, Senin (05/08/2024).

 

KaKanwil mengatakan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini tidak terlepas dari berbagai pembaruan atau inovasi yang diterapkan.

 

Tahun ini pemerintah menggunakan formasi 4-3-5 yang menjadi kunci kesuksesan haji 2024 terdiri dari Empat Perdana di Haji 2024, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024.

 

Ada pun Empat Perdana di Haji 2024 yaitu pertama yaitu layanan fast track di tiga embarkasi, selain Bandara Soetta, sekarang jemaah juga mendapatkan layanan fast track di Bandara Adi Sumarmo Solo, dan Bandara Juanda Surabaya.

 

kedua, katering jemaah haji, pertama kali dalam kuota normal, katering diberikan secara penuh selama jemaah di Makkah. Ketiga, kuota tambahan, pertama kali di Indonesia mendapatkan kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. Keempat, skema murur, pertama kali diterapkan, skema pergerakan jemaah dari Arafah menuju Muzdalifah, jemaah hanya melintas tanpa turun lalu menuju langsung ke Mina.

 

Untuk skema Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, yang pertama, 70 ton bumbu nusantara yang diekspor ke Saudi. Yang kedua, pengiriman daging dam petugas dan jemaah ke Indonesia, dan yang ketiga makanan siap saji dalam layanan katering jemaah haji Indonesia didatangkan dari Indonesia. 

 

Dan untuk Lima Inovasi Haji 2024, poin pertama adalah transformasi digital dalam melakukan recruitment petugas, pendaftaran dibuka secara terbuka dan online, CAT untuk semua petugas. 

 

Kedua, penggunaan aplikasi kawal haji, untuk memberikan ruang bagi jemaah dan warga jemaah bahkan masyarakat secara umum untuk bisa menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah. Dan hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani. 

 

Ketiga, safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dengan persiapan yang lebih matang dari aspek akomodasi, petugas maupun layanan konsumsi. Keempat, penggunaan IPS (international Pattient Summary) - atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. Kelima, penyederhanaan proses tunda atau batal visa.

 

KaKanwil berharap kualitas pelayanan penyelenggaraan ibadah haji terus meningkat, “Kesuksesan ini tentunya juga karena komunikasi yang baik antara pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dengan Kedutaan Kerajaan Saudi Arabia,” tuturnya.

 

“Juga didukung dengan sinergitas yang kuat antar seluruh pihak yang terkait, maka terus tingkatkan kualitas pelayanan ibadah haji,” sambungnya.

  • Tags:  

Terkait