Jakarta (Inmas JP) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat, Wahyudin berharap pimpinan gereja dapat menciptakan kerukunan hidup beragama di Jakarta, khususnya di Jakarta Pusat. Ini disampaikan Wahyudin dalam sambutannya pada kegiatan Temu Konsultasi Pimpinan Gereja Tingkat Kota Jakarta Pusat Tahun 2017, di Jakarta, Kamis (14/09) di Jakarta.
“Menjadi tugas kita dalam mewujudkan visi Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat, yakni unggul dalam mewujudkan pelayanan kehidupan beragama yang berkualitas di Kota Jakarta Pusat,” lanjut Wahyudin.
Menurutnya, data tahun 2012, jumlah Gereja di Jakarta Pusat sebanyak 184 gereja, lebih banyak dari Jakarta Selatan yang hanya 165 gereja. Sementara di Jakarta Utara sebanyak 305 gereja, Jakarta Timur 208 gereja dan Jakarta Barat sebanyak 202 gereja.
Gereja-gereja ini terdiri dari beberapa organisasi gereja yang terbagi atas kesamaan suku, aliran atau kontemporer, seperti HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), GPdI (Gereja Pentakosta di Indonesia), GBI (Gereja Bethel Indonesia), dan lain-lain. Wahyudin pun mengingatkan, perbedaan organisasi gereja ini jangan menjadi alasan untuk tidak menjaga kerukunan intern umat beragama.
“Selama ini kita sering membahas Kerukunan Umat Beragama tetapi jangan lupa juga kita perlu membina kerukunan intern umat beragama,” tegas beliau.
Di Kecamatan Cempaka Putih saja misalnya, terdapat banyak gereja dari berbagai organisasi gereja.Antara lain Gereja Kristen Muria Indonesia dan Gereja Sidang Jemaat Allah di Kelurahan Cempaka Putih Barat; Gereja Kristen Protestan Simalungun, Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud. Di Kelurahan Cempaka Timur terdapat Gereja Bethel Indonesia.Sementara di kelurahan Rawasari, terdapat Gereja Pimpinan Rohul Kudus dan Gereja Sidang Pantekosta Indonesia.
“Belum gereja-gereja yang berada di tujuh kecamatan yang lainnya,” kata Wahyudin. Maka menutup sambutannya Wahyudin kembali menegaskan pentingnya pimpinan gereja berperan dalam mewujudkan kerukunan hidup umat beragama. j15/ilm/ilm