Jakarta (Humas) -- Kementerian Agama menggandeng Ormas Keagamaan Islam Nahdlatul Ulama dalam pembangunan di bidang keagamaan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf.
Penandatanganan dilakukan dalam acara Peringatan Nuzulul Qur’an PBNU yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarul Rahman Jagakarsa, Jakarta.
“Penandatanganan MoU antara PBNU dengan Kemenag ini meliputi banyak bidang. Persoalan keagamaan, keumatan, pendidikan, termasuk soal kerukunan umat beragama,” jelas Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz yang ditemui di sela acara, Jumat, (22/4/2022).
Ishfah menjelaskan, kerja sama yang bisa dan akan dilakukan salah satunya adalah menjadikan masjid dan musalla sebagai pusat kegiatan umat.
“Kita kembangkan masjid dan musalla tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi sentra pendidikan umat, pusat membangun kerukunan dan harmoni sosial, serta tempat mengembangkan potensi zakat dan wakaf,“ ungkap pria yang biasa disapa Gus Alex ini.
Dalam bidang Pendidikan Islam, Kemenag bersama dengan PBNU secara sinergis akan terus mendorong pesantren menjadi mandiri. “Pesantren harus mendiri. Pesantren yang memiliki kekuatan secara ekonomi, sosial, serta budaya,” harap Gus Alex.
Kerja sama seperti ini akan terus dikembangkan dan akan menggandeng lebih banyak pihak. “Tidak hanya dengan PBNU, tetapi juga dengan berbagai pihak lainnya. Ini kita lakukan untuk terus meningkatkan layanan keagamaan kita,” tandasnya.
Hadir, Rais Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar beserta pengurus Syuriah dan Tanfidziyah, Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman KH. Syukron Makmun, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Staf Khusus Menag Nuruzzaman dan Adung Abdul Rochman, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran, serta para Kiai dan Habaib.