Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] — Siang yang teduh di Aula Muzdalifah berubah menjadi momen penuh haru dan kehangatan. Rabu (2/7/2025), para purnabhakti wajah-wajah yang pernah berjaya di masa lalu kembali menapaki ruang pengabdian. Mereka dikukuhkan sebagai Pengurus Daerah Persaudaraan Pensiunan Pegawai Kementerian Agama (PPPKA) Kota Jakarta Utara untuk masa bakti 2025–2030.
Di hadapan para pensiunan yang hadir, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani, menyampaikan pesan yang dalam dan menggugah. Kalimat-kalimatnya menggambarkan rasa syukur dan penghormatan yang besar kepada orang-orang yang telah menjadi pondasi dari apa yang kini bisa dirasakan dan dilanjutkan oleh generasi penerus.
“Karena pengabdian, dedikasi, jasa dan kerja keras bapak dan ibu, khususnya mantan pimpinan yang telah membangun kantor ini kami berterima kasih,” tutur Mawardi dengan suara berat yang sarat makna.
Baginya, pertemuan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah peristiwa kembalinya para tokoh hebat ke ruang yang pernah mereka warnai dengan dedikasi dan semangat. Pengukuhan ini, kata Mawardi, terasa seperti ‘kembali ke masa kejayaan’ masa di mana para pensiunan pernah memimpin, membimbing, dan membesarkan institusi ini dengan sepenuh jiwa.
Lebih dari itu, PPPKA diharapkan menjadi ruang baru yang hidup tempat menyambung silaturahmi, berbagi semangat hidup sehat, dan saling menguatkan dalam kebahagiaan. Mawardi menyadari betul, tidak semua orang menjalani masa pensiun dengan mudah. Ada yang memilih menjauh, mengambil jarak, bahkan memutus komunikasi.
“Itulah yang perlu kita hindari. Menjaga hubungan baik, berprasangka baik, itu adalah resep mujarab untuk menyehatkan hati, pikiran, dan tubuh,” imbuhnya, sembari tersenyum menenangkan.
Organisasi PPPKA bukan hanya wadah struktural, tapi rumah emosional. Rumah bagi cerita, nasihat, dan bahkan kritik konstruktif. Mawardi mengibaratkan PPPKA sebagai cermin bagi para penerus agar tidak lupa daratan, pengingat ketika mulai lengah, dan pelipur lara saat tantangan datang bertubi-tubi.
“Kami berharap PPPKA dapat menjadi sahabat yang menasehati, teladan yang menginspirasi, dan pelukan hangat bagi kami, generasi yang melanjutkan estafet ini,” ujar Mawardi, yang tak ragu menunjukkan hormatnya kepada para senior.
Di akhir acara, suasana semakin terasa menyentuh. Pelukan hangat, senyum penuh kenangan, dan bisik-bisik cerita lama mengalir di antara para pensiunan. Sebuah bukti bahwa pengabdian memang tak mengenal masa. Meskipun telah purna tugas, semangat untuk berbagi dan mengabdi tetap menyala.