Jakarta, (Humas MAN 7 Jakarta) – Kegiatan pagi di MAN 7 Jakarta pada Kamis (18/9/2025) diawali dengan lantunan Senandung Sifat 20 yang dipimpin oleh Mansur Elbaqi. Suasana penuh kekhusyukan terasa ketika seluruh peserta didik bersama-sama melafalkan sifat-sifat Allah sebagai bentuk penguatan akidah sebelum memulai aktivitas belajar.

Kegiatan dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Mansur Elbaqi di Masjid Daaruth Thalibin.  Beliau membahas secara mendalam mengenai rukun salat sebagai ibadah yang menjadi tiang agama.

Mansur Elbaqi menekankan pentingnya niat sebagai awal sahnya salat. “Diwajibkan bagi orang Islam mencari ilmu, yang paling pokok adalah akidah. Selanjutnya, perbaikilah salat. Segalanya berawal dari niat yang ikhlas karena Allah,” ujarnya di hadapan jamaah yang memenuhi masjid.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru dan siswa. Mereka terlihat antusias mengikuti kajian, apalagi ketika penceramah mengaitkan rukun salat dengan kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai praktis yang diberikan menjadikan tausiah lebih membumi dan relevan dengan realitas siswa.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN 7 Jakarta, Sukron Makmun, menyampaikan, “Kami ingin kegiatan pagi seperti ini menjadi bekal spiritual bagi siswa. Tidak hanya sekadar rutinitas, tetapi mampu menumbuhkan kebiasaan baik dalam ibadah sekaligus memperkuat karakter religius.”

Selain memberikan pemahaman agama, kegiatan pagi ini juga menjadi sarana membangun kebersamaan. Guru, siswa, dan tenaga kependidikan berkumpul dalam satu majelis ilmu, mempererat hubungan dan membentuk suasana madrasah yang lebih harmonis.

Dengan adanya tausiah rutin setiap pagi, MAN 7 Jakarta berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki pondasi iman dan akhlak yang kuat. Diharapkan, pembahasan rukun salat ini menjadi pengingat agar siswa senantiasa menjaga kualitas ibadahnya dalam setiap aktivitas. (nk)