Jakarta (Humas) --- Kakanwil menyampaikan Para tenaga pendidik untuk mengajarkan para peserta didik untuk melakukan pembiasaan kejujuran, sehingga karakter etika moral harus dibentuk sedini mungkin dari kecil.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cecep Khairul Anwar saat membuka Kegiatan Pembinaan Pendidikan Anti Korupsi Bidan Pendidikan Madrasah, Kamis (10/03).
Adapun langkah teknis pada dunia pendidikan terkait pendidikan korupsi, pertama, mulailah menjadi pribadi anti korupsi. Menurut Kakanwil, untuk menjadi pribadi yang anti korupsi, kita harus memahami yang baik maupun yang tidak baik. “Sehingga hati nurani harus bicara. Ini yang terbaik mana yang tidak baik,” ujarnya.
Kedua, semua madrasah memasang simbol simbol terkait anti korupsi, sehingga dapat membangkitkan ghirah tentang anti korupsi. “Misalnya dipasang tagline, jujur itu hebat atau jujur itu hebat,” imbuh Kakanwil dihadapan 42 peserta.
Ketiga, membuat kegiatan atau event yang membiasakan perilaku jujur. Keempat, memasang pin hal pesan untuk menjadi pribadi yang jujur. “Karena substansi utama terkait dengan korupsi itu adalah kejujuran,” tegas Kakanwil di Aula Jayakarta.
Kelima, memberikan penghargaan terhadap anak didik yang berani untuk jujur. “Tetapi sebelum menyampaikan pada peserta didik harus mulai dari diri kita, keluarga dan tetangga,” pungkasnya.