Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, menerima audiensi dari Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi DKI Jakarta, KH. Ali Sibromalisi, beserta pengurus. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat koordinasi terkait pengelolaan wakaf, khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Adib menyampaikan bahwa permasalahan wakaf di DKI Jakarta sangat kompleks, mengingat Jakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Berbagai jenis wakaf seperti wakaf tanah, masjid, dan madrasah memerlukan koordinasi erat antara Kemenag dan BWI untuk memastikan pengelolaannya berjalan optimal.

Khusus wakaf uang, Kakanwil menyampaikan sudah terdapat landasan hukum yang kuat, termasuk Undang-Undang Wakaf serta Surat Edaran Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2024. Beliau juga mengusulkan agar momentum bulan Ramadan dijadikan sebagai bulan gerakan wakaf uang di DKI Jakarta dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama, pemerintah daerah, serta masyarakat umum.

“Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk mendorong gerakan wakaf uang di DKI Jakarta. Kita bisa melibatkan ASN, masyarakat luas, hingga Pemprov DKI Jakarta untuk bersama-sama berpartisipasi dalam gerakan ini. Jika bisa, kita adakan launching bersama Gubernur,” ujar Kakanwil, Senin (24/2).

Menurutnya, jika wakaf uang dikelola dengan baik, maka manfaatnya dapat menjadi raksasa baru dalam sektor keuangan sosial Islam, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan umat, seperti beasiswa pendidikan, pembangunan masjid, bantuan pesantren, serta layanan kesehatan.

“Dan laporan perkembangan wakaf uang di DKI Jakarta disampaikan secara rutin setiap tanggal 18 setiap bulannya. Hal ini diharapkan untuk memastikan DKI Jakarta menjadi pelopor dalam gerakan wakaf uang nasional,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kakanwil juga memperkenalkan program “Jakarta Mengaji” yang rencananya akan diselenggarakan setiap malam selepas tarawih selama bulan Ramadan yang akan melibatkan siswa madrasah, guru agama, serta masyarakat umum dalam kajian tafsir Al-Qur’an.

“Diharapkan BWI dapat berpartisipasi untuk menyosialisasikan wakaf uang kepada generasi muda agar menjadi bagian dari gaya hidup mereka,” pungkasnya.