Berita

Kakanwil Dorong Madrasah Diniyah Terapkan Pembelajaran Agama Aplikatif

Rabu, 21 Februari 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Bogor (Inmas) --- Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) merupakan lembaga pendidikan agama yang memiliki peran sentral dalam masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pengembangan yang dilakukan oleh Madin.

 

Bukan sekedar pembelajaran agama secara kognitif, tapi Madin  juga perlu mengembangkan pengajaran agama yang aplikatif. Hal ini disampaikan oleh  Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab, saat membuka kegiatan Penyusunan Naskah Soal dan Kisi-Kisi Ulum Madrasah Diniyah Takmiliyah di Onih Hotel Boror

 

“Madrasah Diniyah Takmiliyah sebagai madrasah yang paling awal, sehingga merupakan peletak batu pertama pengenalan agama di masyarakat,” ujar Mujab, Rabu (21/2).

 

Pada masa lalu menurut Mujab, Madin yang sering dilaksanakan pada sore hari hanya diisi dengan kegiatan mengaji dan menulis Al-Quran saja. “Sekarang tidak bisa seperti itu lagi. Saya ingin madrasah diniyah takmiliyah betul-betul diprogram. Bukan sekedar sekolah untuk aktifitas mengaji saja,” lanjutnya.

 

Mujab pun mencontohkan, misalnya pengenalan mengenai rukun islam bukan hanya sekedar pengenalan secara hafalan saja. “Coba dicontohkan, masing-masing santri diberikan uang, kemudian diajak untuk langsung mempraktekan bagaimana berzakat, dan sebagainya. Pembelajaran yang mengedepakan praktek bukan sekedar hafalan ini akan menempel di anak-anak,” jelas Kakanwil.

 

Kakanwil berharap dengan pembelajaran model demikian, peran Madin makin nyata di masyarakat. “Praktek langsung dalam pengenalan agama ini, akan membuat hati mereka terkait dengan agama,” kata Kakanwil.

 

Senada dengan Kakanwil, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS)  Komarudin mengatakan bahwa saat ini Madin harus mulai pengembangan program pendidikan yang mengarah kepada pengembangan afektif.  “Sudah waktunya diniyah tidak hanya menerapkan pendidikan kognitif. Tetapi lebih kepada penekanan afektif, sampai pada gilirannya psikomotorik terkait implementasi kehidupan sehari-hari,” ujar Komarudin.

 

Sebagai bentuk dukungan pengembangan Madin di wilayah DKI Jakarta, Komarudin mengaku pihaknya akan melakukan kerjasama dengan pihak pemerintah daerah. “Kedepan, dengan berbasis pada model kolaborasi, kita akan menggandeng pemerintah daerah untuk melakukan pengembangan-pengembangan madrasah diniyah,” jelasnya./IK

 

  • Tags:  

Terkait