Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Nur Pawaidudin, menyampaikan bahwa kegiatan Lebaran Yatim dan Difabel ini merupakan bagian dari ikhtiar Kementerian Agama untuk mengimplementasikan kesalehan sosial. "Ini bukti bahwa Kementerian Agama hadir dan tadi telah disampaikan oleh Wamen Menag beberapa ratus miliar untuk membiayai semuanya secara nasional," kata Nur Pawaidudin saat mengikuti secara zoom di aula Jayakarta, Jumat (04/7).
Nur Pawaidudin juga memberikan motivasi kepada para anak yatim yang hadir untuk selalu mendoakan dan semangat untuk selalu belajar. “Jangan patah semangat untuk selalu belajar ya, belajar apapun sesuai dengan kompetensinya," pesannya dengan penuh semangat.
Menurut Kabag TU, Program yang berlangsung di DKI Jakarta ini melibatkan berbagai elemen mulai dari kantor wilayah, kabupaten, kota, hingga madrasah negeri. Menurutnya, acara serupa juga digelar di 5 kota dan 1 kabupaten serta seluruh madrasah negeri di wilayah DKI Jakarta.
"Hari ini memang kita mengundang tidak banyak begitu karena memang kita berbagi kepada seluruhnya di kabupaten kota di 5 kota satu kabupaten melaksanakan hal yang sama," jelas Kabag TU Kanwil Kemenag DKI Jakarta.
Acara Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas yang digelar Kementerian Agama tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga inspirasi mendalam bagi para peserta. Anissa Dwi Bruwanti yang menghadiri acara tersebut, mengaku terharu dengan kegiatan yang menurutnya seru dan lebih menyayat hati.
"Soalnya lihat penampilan tadi, lebih bikin semangat juga sih walaupun udah gak ada orang tua," ungkap Anissa yang telah kehilangan kedua orang tuanya.
Sedangkan menurut Nabila acara ini tidak hanya seru tetapi juga sangat menginspirasi karena melihat langsung semangat hidup para penyandang disabilitas. "Kita lihat ternyata banyak orang di sana yang berkebutuhan khusus, tapi dia masih semangat untuk menjalankan masa depannya," kata Nabila.
Nabila berharap acara ini dapat memberikan inspirasi lebih luas kepada masyarakat bahwa setiap orang, termasuk penyandang disabilitas dan anak yatim, memiliki hak yang sama untuk berjuang meraih masa depan. "Ternyata orang yang mempunyai keterbatasan khusus itu masih layak untuk hidup, masih layak untuk berjuang. Dan untuk yang yatim dia itu juga gak boleh pantang semangat, karena masih banyak orang yang sayang sama mereka," pungkasnya.