Berita

Jejak Kenangan, Langkah Harapan: Haflah At Takhrij MIN 9 Jakarta Angkatan ke-29

Ahad, 29 Juni 2025
blog

Jakarta (Humas MIN 9 Jakarta) —Haflah At Takhrij menandakan bahwa saatnya MIN 9 Jakarta harus melepas para siswa kelas 6  MIN 9 Jakarta angkatan ke-29 sejumlah 89 siswa. Acara ini sudah terlaksana dengan penuh haru pada hari Kamis, (12/06/2025). Acara yang mengharukan tersebut dilaksanakan di halaman MIN 9 Jakarta Selatan dengan penuh kyusu’.

 

Haflah At Takhrij yang diadakan oleh orang tua murid bersama tim koordinasi kelas 6 tahun ajaran 2024/2025 berjalan dengan lancar, mereka membuat acara sedemikian rupa untuk membuat kenangan manis putra-putrinya sebelum meninggalkan MIN 9 Jakarta Selatan.

 

Kegiatan tersebut di awali dengan para siswa kelas 6  memasuki ruangan (halaman sekolah) dengan dikawal oleh kepala MIN 9 Jakarta Selatan , para wakil kepala yakni koordinator bidang kurikulum, kesiswaan, kehumasan, dan sarpras, dan para guru MIN 9 Jakarta Selatan.

 

Tamu undangan yang hadir yakni perwakilan dari kantor kementerian Agama yakni Masturo, Pengawas KKMI Pesanggrahan yakni Tri Asihati Hapsari, purna kepala MIN 9 yakni Chairina, dan semua orang tua murid kelas 6 angkatan ke-29 dan para guru MIN 9 Jakarta Selatan.

 

Acara utama dimulai dengan pembacaan Ayat suci Al Quran oleh Daiva dan Sari tilawah yakni Qonita. Kemudian disambung dengan laporan ketua panitia, sambutan dari Kepala MIN 9 Jakarta Selatan, Pengawas KKMI Pesanggrahan, komite dan pidato tiga bahasa ( Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia)  oleh Muhammad Fayyad, Abdurrahman Bisma, dan Syakira. Penampilan Hadroh dan Calung MIN 9 dari adik-adik kelasnya pun menambah meriahnya acara ini.

 

Kasie Pendidikan Madrasah Kementerian Kota jakarta Selatan juga memberikan sambutannya sebelum acara pengalungan tanda Haflah At Takhrij dan pemberian sertifikat tahfiz diserahkan oleh Kepala MIN 9 dan para korbid kepada para siswa kelas 6 yang telah lulus dan dilanjutkan dengan pengumuman siswa berprestasi.

 

Para alumni MIN 9 Jakarta juga turut memberikan kesan dan pesan kepada para adik-adik kelasnya melalui video agar dapat dicontoh semangatnya meraih mimpi dengan belajar di negara orang, alumni yang turut andil tersebut antara lain ada Muhammad Al Hadi Syahab alumni tahun 2012/2013 yang saat ini sedang kuliah di Yaman, Nadia Farah Mustofa alumni 2017 yang kuliah di UPI, Muhammad Syauqi Syahab alumni 2017 kuliah di Turki, Achmad Sayuqi alumni 2017 yang kuliah di Politeknik Negeri Jakarta, Ali Zainoe alumni 2017 kulaih di Mesir, dan alumni termuda yakni Nazwa Salsabila alumni tahun 2019 yang akan berkuliah di Universitas Brawijaya.

 

Haflah At Takhrij ini ditutup dengan momen yang sangat mengharukan yakni persembahan lagu dari kelas 6 untuk ayah bundanya, dilanjutkan dengan pemberian bunga mawar dan surat permohonan maaf yang ditulis dari hati yang terdalam untuk ayah bundanya, momen ini membuat para orang tua yang hadir menangis dan memeluk anaknya masing-masing.

 

Kepala MIN 9 Jakarta Selatan, Nony juga menanggapi acara ini “ Alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar, para orang tua murid dan koordinasi kelas 6 sudah bekerjakeras mewujudkan acara ini demi anak-anaknya,sehingga kami sebagai pihak sekolah memberikan dukungan penuh kepada mereka, Haflah At Takhrij ini akan menjadi jejak kenangan yang tak terlupakan bagi 89 siswa kelas 6 MIN 9 Jakarta, sekaligus langkah harapan menuju masa depan yang lebih gemilang." Ujarnya

 

Nuning Setyawati sebagai salah satu wali kelas 6 tahun ajaran 2024/2025 mengatakan “melalui acara Haflah At Takhrij ini, saya sebagai salah satu wali kelas enam memohon maaf apabila selama membimbing dan mendampingi anak-anak selama kurang lebih satu tahun ini masih kurang maksimal, acara ini tak lebih hanya sebagai salah satu wujud syukur mereka yang ingin menorehkan kenangan manis bersama teman-teman dan para gurunya sebelum meninggalkan MIN 9 Jakarta Selatan” , Ujarnya.

 

Rismawati sebagai salah satu dari orang tua murid MIN 9 Jakarta Selatan juga memberikan tanggapan, “anak-anak kami selama tiga minggu terus berlatih paduan suara, membaca puisi ,dan  pidato tiga bahasa. Mereka melakukan hal tersebut karena ingin memberikan persembahan spesial yang terakhir kepada para guru yang MIN 9 dan untuk orang tuanya” , ujarnya.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor