Medan (Kemenag) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan tiga hal Inovasi dalam perlehatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII Tahun 2018.
Pertama, memanfaatkan teknologi informasi dalam pendaftaran otomatis dengan finger print, penggunakan aplikasi e-Maqra sebagai bentuk adaptasi terhadap era digital.
“Hal ini menunjukkan bahwa syiar keagamaan tidaklah jumud (stagnasi), akan tetapi selalu dinamis dan adaptif sesuai dengan perkembangan zaman,” ujar Menag. Minggu (07/10).
Kedua, Penyelenggaraan MTQ kali ini telah dibuat Kode Etik Juri sebagai upaya menjaga kredibilitas event sekaligus kesucian momen yang berlabel Al-Quran, sebelumnya telah dilakukan proses seleksi Dewan Hakim Nasional untuk memantapkan kualitas pelaksanaan musabaqah secara professional dan transparan.
Ketiga, dalam pelaksanaan event MTQ kali ini, Menag menjelaskan, disiapkan berbagai layanan publik sebagai bentuk hadirnya pemerintah (Kementerian Agama) di tengah-tengah masyarakat, seperti Konsultasi Syariah, Konsultasi Pernikahan dan Keluarga Sakinah, Zakat dan Wakaf, Produk Halal, dan Layanan Metode 60 menit membaca Al-Quran.
“ Dengan ini Kami berkomitmen terus menghadirkan inovasi layanan publik bervisi masa depan yang akan direplikasi oleh seluruh satuan unit kerja Kementerian Agama di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Dalam pantauan humas, terlihat ribuan masyarakat Kota Medan dan sekitarnya tumpah ruah memenuhi kawasan Sport Center Pancing Medan yang menjadi Astaka MTQ sekaligus episentrum gelaran MTQ. /Ik.