Jakarta (Humas) --- Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) bertujuan mengukur kompetensi siswa madrasah pada aspek literasi membaca, numerasi, sains, dan literasi sosial budaya. Dan hasil AKMI menjadi data diagnostik untuk tindaklanjut perbaikan mutu pembelajaran di madrasah.
Hal ini disampaikan Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Rohmat Mulyana saat meninjau pelaksanaan AKMI 2022 di MIS Rabiah Al Adawiyah Jakarta, Selasa (20/09).
Menurutnya, asesmen ini penting dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter.
“Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) berlangsung serentak di 12.056 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan Total 314.644 siswa MI di 34 provinsi, dan berlangsung mulai 19 September - 1 Oktober 2022.