Jakarta (Humas MAN 20 Jakarta) --- Sebanyak 286 peserta didik MAN 20 Jakarta mengikuti kegiatan Outbreak Response Imunization (ORI) Difteri dan Skrining yang dilaksanakan oleh Puskesmas Kelurahan Jatinegara, Suku Dinas Kesehatan Jakarta. Selasa (09/10).
Sebelumnya, Puskesmas Kelurahan Jatinegara mengadakan kegiatan serupa di MAN 20 Jakarta di putaran 1 dan 2. Pada putaran yang ketiga, Puskesmas Jatinegara kembali menerjunkan 6 petugas tim medisnya melakukan imunisasi dan skrining bagi siswa kelas X – XII yang berlokasi di Ruang UKS dan Aula.
Sunarti, S.Pd selaku Pembina PMR mengatakan kegiatan ORI Difteri dan skrining amat penting bagi peningkatan kualitas kesehatan siswa kami. Selain wujud kepedulian Puskesmas terhadap kesehatan madrasah, juga sebagai bentuk kerjamasama bilateral yang telah terjalin erat antara kedua belah pihak.
“Kegiatan ORI Difteri dan Skrining putaran ketiga ini diakukan oleh Puskesmas dengan tujuan membantu menjaga imunitas tubuh siswa-siswa MAN 20 Jakarta dari serangan serangan berbagai penyakit atau bakteri –bakteri lainnya" ujarnya.
“Bahkan sebagian siswa tampak senang saat penyakit mereka teridentifikasi oleh petugas, lalu petugas tersebut memberi rekomendasi rumah sakit/puskesmas rujukan . Tentu saja ini merupakan bentuk pelayanan prima yang mereka berikan kepada siswa kami” tambahnya
Menurut Indah Puspakirana (XII-IPS2), saat diperiksa oleh petugas puskesmas menuturkan “Setelah disuntik imunisasi, sontak badan saya terasa lemas. Namun sakit saya terobati, saat petugas puskesmas memberi saya tablet tambah darah.. Dengan mengonsumsi tablet ini, saya bisa bisa terhindar dari penyakit amnesia dan sirkulasi darah menjadi lancar ” ujarnya.
Sebelum tahapan imunisasi dimulai, para siswa diwajibkan mengisi formulir skrining dengan catatan kondisi fisik yang sehat dan tidak mengonsumsi obat apapun. Usai mengisi formulir, para siswa kelas X mulai mengikuti serangkaian pemerikasaan medis yang meliputi pemeriksaan THT, organ dalam tubuh, tes darah dan suntik imunisasi. Sedangkan untuk kelas XI – XII, baik siswa laki – laki dan perempuan hanya menjalani suntik imunisasi saja. (Firmansyah)