Jakarta (Humas Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur)—Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur, Zulkarnain menyiapkan sebuah puisi indah yang diperuntukkan ibunda dan Isteri tercinta. Puisi ini dibuat sebagai syarat dalam lomba baca puisi yang diselenggarakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama dengan batas pengiriman terakhir, Kamis (5/12/2024) besok.
Dalam puisinya, Zulkarnain mengibaratkan ibunda dan isteri sebagai bidadari syurga yang dikirim kemuka bumi untuk dirinya. Perempuan-perempuan hebat ini merupakan jelmaan malaikat yang menjadi sumber semangat, sumber inspirasi dan sumber kebahagiaan hidup. Pengorbanan yang diberikan tak mungkin dapat dibalas olehnya.
Zulkarnain menuliskan puisi ini dan membacakannya di depan kamera, pada Senin (2/12/2024) di Aula Kankemenag Kota Jakarta Timur. Lomba membaca puisi ini merupakan salah satu agenda Pertin (pertemuan rutin) DWP Kementerian Agama Kanwil Kemenag provinsi DKI Jakarta yang akan digelar Rabu (11/12/2024) mendatang di Aula Kankemenag kota Jakarta Timur. Dalam agenda Pertin Desember ini digelar berbagai perlombaan dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional.
Selain lomba membaca puisi juga terdapat lomba menulis puisi dan menyanyi lagu daerah.
Selain Zulkarnain, beberapa pejabat di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur turut serta. Para pejabat tersebut adalah Kepala Sub Bagian tata Usaha Kankemenag Kota Jakarta Timur, Amirullah, Penyelenggara Katolik, Puryanto dan Penyelenggara Zakat Wakaf, Nasrullah Jamaluddin.
Amirullah menuliskan sebuah puisi modern yang sedikit nyeleneh. Cara membacakan puisinya pun menggunakan gaya yang sedikit nakal dan terkesan menggoda.
“Keseharian saya dengan isteri memang seperti ini, jadi kalau mau menulis yang serius dan romantis-romantisan agak susah ya, gak apa-apa lah, biar beda,” Ungkap Amirullah usai pembuatan video pemacaan puisi pada Senin(2/12/2024) di Aula Kankemenag kota Jakarta Timur.
Berbeda dari Amirullah, Penyelenggara Katolik, puryanto menuliskan sebuah puisi untuk ibunda. Puryanto mengatakan melalui puisi ini hatinya tergerak untuk mengungkapkan rasa kecintaan pada ibu yang dipanggilnya mamak. Berkat kesabarannya dalam mendidik, melahirkan dirinya yang sekarang ini. Bagi Puryanto, mamak adalah wanita hebat, penuh kasih sayang yang membesarkan dan mengantarkannya mencapai kesuksesan dalam hidup.
“saya agak sulit menulis untuk istri, meski dua – duanya sangat berjasa untuk hidup saya, jadi saya memilih menulis puisi untuk mamak, kasih sayangnya tanpa batas dan tak ada tandingannya, mamak adalah wanita hebat dan Istimewa,” ungkap Puryanto dalam pesan singkat.
“Semoga dengan puisi yang saya bacakan ini dapat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih saya kepada mamak, Teriring doa semoga mamak selalu sehat dan panjang umur,” pungkasnya. Evi Agustin