Jakarta (Humas MTsN 32 Jaksel) --- Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia menggelar konferensi pers dan seminar nasional yang mengungkap hasil riset mengenai sejarah awal mula masuknya Islam ke Nusantara yang bertempat di auditorium Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Rabu (21/11).
Dalam kata sambutannya, Ali Akbar, Ketua Fakultas FIB UI mengatakan, Penelitian dilihat dari konteks teori asal mula kedatangan Islam ke Nusantara dari berbagai sumber.
" Para peneliti dapat menyampaikan pendapatnya dan para peserta menyampaikan masukkan dan kritik sehingga fakultas ilmu budaya UI dapat menindaklanjuti untuk penelitian selanjutnya," ujarnya.
Dubes RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, salah satu narasumber yang berbicara live melalui video confrence menjelaskan keterkaitan Azerbaijan sebagai sebuah negeri penuh cerita peradaban, budaya dan sejarah dengan Indonesia.
"Cerita Laila Majnun yang kental dengan cerita sufistik abad-12 sangat terkenal di Indonesia yang berasal dari Kaukasus, Azerbaijan," terangnya.
Selanjutnya Husnan menjelaskan asal mula kedatangan Islam ke Azerbaijan dan keterkaitannya dengan Indonesia. "Saad bin Abi Waqas menyebar Islam abad ke 7 ke Kaukasus dan Cina. Banyak artefak peninggalan dari Ottoman, Saljuk, Safawi, dan Romawi."
Terkait dengan penelitian artefak nisan di Kaukasus, dilakukan oleh tim peneliti Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Bastian Zelyano dan Gilman Assilmi.
Penelitian bermula di tahun 2017 saat menyisir daerah Barus. Yakni di daerah Papan Tinggi terungkap adanya kompleks nisan yang tidak jauh berbeda dengan yang ada di Asia tengah, dari aspek isi tekstual tulisan yg ada di artefak.
"Di Barus, ada kesamaan dengan yang ada di Azerbaijan dan Uzbekistan, dari segi bentuk nisan, ukuran dan terdapat syair-syair pada nisan tersebut, inilah sebabnya kami melakukan penelitian hingga ke Azerbaijan atas bantuan pihak kedutaan besar." Terang Bastian.
Gilman Assilmi mengemukakan teori baru dari penelitian sebelumnya yang dapat diungkap, misalnya dari sisi syair yang tertulis dalam nisan dan gaya penulisan syair tersebut dapat diteliti dan dikaitkan dengan wilayah atau negara lain dengan gaya khas penulisan syair yang sama.
"penelitian para arkeolog selama ini berfokus pada artefak berupa nisan yakni bentuk nisan, karakteristik yang dimakamkan dibedakan tipenya sesuai kedudukan/jabatan nya. Material nisan, misalnya jika materialnya dari marmer maka bisa disimpulkan Islam masuk ke kawasan tersebut di puncak kejayaan dan sudah berperadaban maju." Terang Gilman.
Sementara narasumber lain, Nurni Wuryandari mengkaitkan teori Islam masuk ke Nusantara atas peran Laksamana Cheng Ho yang didampingi Ma Huan dari Tiongkok Selatan. Ma Huan yang mendampingi Cheng Ho dalam perjalanan pelayarannya tersebut, belakangan di kenal dengan Sunan Ampel." Ungkapnya.
Lia Amalia, salah satu peserta seminar dari MTsN 32 Jakarta mengatakan, "diskursus penelitian terkait asal mula kedatangan Islam ke Nusantara selalu menarik untuk diikuti mengingat seiring perkembangan zaman dan teknologi yang maju dengan pesatnya, para peneliti memiliki banyak opsi untuk menggali informasi sejarah masa lampau dari berbagai sudut pandang keilmuan, oleh karena itu sejarah tidak pernah berhenti." /Yyt76