Jakarta [inmasJP] – Penyuluh KUA Kecamatan Gambir, Yatna memberi tausiyah pada jamaah sholat dhuhur di Masjid Al Muttaqin Kankemenag Kota Jakarta Pusat, Rabu (14/02). Tausiyah yang bertema ‘Keturunan yang berhasil di dunia dan akhirat’ berdasarkan pada ayat 38 Qs Ali Imron, “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu anak-anak yang baik”.

Pengaruh negatif teknologi bagi anak saat ini sedemikian tinggi, antara lain kehilangan kemampuan bersosialisasi, pornografi, dan berdampak menurunnya prestasi belajar. Layaknya zat psikotropika yang menyebabkan kecanduan, teknologi menyebabkan kecanduan pada anak dengan membuat anak menghabiskan waktu di dalam rumah.

Salah satu fenomenanya adalah Hikikomori di Jepang, dimana para remaja Jepang menarik diri dari hubungan sosial dan lebih suka mengurung diri di dalam rumah. Hal ini disebabkan kecanduan akan game online dan gadget yang didukung layanan pesan antar makanan yang amat mudah dan murah.

Pornografi termasuk kejahatan dunia maya selain hacking, confidence fraud, penipuan dan sebagainya. Banyak sekali kasus asusila yang melibatkan remaja yang masih duduk dibangku sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Mereka juga dapat mengakses situs porno tanpa mampu diawasi orangtua menggunakan gadget digenggamannya.

Oleh sebab itu, para orangtua selain mendoakan anak juga harus memberikan teladan perilaku yang baik. “Jangan tidur sebelum mendoakan anak, sebab doa orangtua pada anak itu mustajab,” jelasnya. “Orangtua merupakan sosok yang semestinya menjadi panutan dan dihormati anaknya,” sambungnya.

Dalam memberikan teladan perlu memperhatikan spiritual parenting, yaitu orangtua berusaha melingkupi rumah tangga dengan suasana illahiyah. Mengerjakan perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan sekuat kemampuan serta menjauhi larangan-Nya sejauh-jauhnya tanpa pandang bulu. Selain itu, perlu panutan pengelolaan emosional agar anak terhindar dari stres, depresi, penyakit hati dan gangguan kejiwaan.  /j15