Berita
Ramadhan

DKI Jakarta Targetkan 16 Ribu Khataman dan Kembangkan Wakaf Digital

Ahad, 16 Maret 2025
blog

Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan wakaf uang sebagai salah satu instrumen strategis untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial. Wakaf uang diyakini mampu menjadi solusi alternatif dalam membantu mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat di tengah kondisi ekonomi saat ini.

 

Ketua BWI Provinsi DKI Jakarta, Kiai Ali Sibromalisi, menjelaskan bahwa konsep wakaf saat ini telah berkembang tidak hanya terbatas pada masjid, mushola, dan pemakaman. Tapi sekarang ada lagi yang disebut dengan wakaf uang.

 

"Biasanya kita kenal dengan istilah 3M seputar masalah masjid, mushola, makbarat, atau kegunaan. Jika saja potensi wakaf uang dikembangkan, kemudian dikelola dengan baik, bisa jadi bahwa wakaf ini ikut serta dalam mengurangi masalah sosial yang dihadapi, bukan hanya di Indonesia tapi di semua negara juga pasti menghadapi masalah sosial, dan zakat dan wakaf nanti bisa ikut serta dalam mengurangi, memberikan solusi dari masalah keumatan dan sosial yang dihadapi oleh bangsa dan negara," ujarnya saat mendampingi Kepala Kanwil Kemenag DKI saat diwawancarai media.

 

Kiai Ali Sibromalisi menekankan bahwa BWI Provinsi DKI Jakarta kini telah resmi menjadi nazir wakaf uang. "Artinya, Badan Wakaf Indonesia Provinsi DKI tidak lagi hanya mengurus aset-aset Allah seperti masjid, mushola, pesantren dan sebagainya tetapi Badan Wakaf Indonesia Provinsi DKI Jakarta ini juga sudah menjadi nazir wakaf uang dan dia bisa mengumpulkan wakaf-wakaf dari umat kemudian dikelola dengan baik, menjadi dana abadi umat yang nantinya pasti manfaatnya akan dirasakan oleh umat dan masyarakat," jelasnya.

 

Untuk memudahkan masyarakat dalam berwakaf, BWI Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan aplikasi khusus bernama "Mudah Wakaf". "Caranya adalah kita bikin aplikasi namanya Mudah Wakaf. Nanti masyarakat itu bisa membuka aplikasi tersebut, dan bisa menyalurkan wakafnya melalui Badan Wakaf Indonesia Provinsi DKI Jakarta," ujar Kiai Ali.

 

Ia juga menambahkan bahwa wakaf memiliki nilai ibadah yang berkelanjutan, Dimana seseorang yang berwakaf itu maka dia akan mendapatkan pahala hingga hari kiamat. Karena wakaf itu abadi.

 

“Nanti yang akan kita berikan, salurkan untuk kemaslahat umat, bukan dana wakafnya, tetapi adalah dana optimalisasinya. Itulah yang nanti akhirnya zakat wakaf bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi," tutupnya.

 

Terkait program Indonesia Khatam Alquran, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiasi penting dari Menteri Agama untuk menggerakkan umat Islam di Indonesia secara serentak. "Program Indonesia Khattaman yang digagas oleh Menteri Agama programnya sangat penting agar kegiatannya aktif. Agar umat Islam di Indonesia secara serentak dapat melaksanakan amalan dengan membaca Al-Quran, atau amalan lainnya," ungkap Adib saat diwawancarai Metro Tv di Masjid Istiqlal.

 

Dari target nasional 350.000 khataman Al-Quran, DKI Jakarta sendiri mendapat porsi 6.000 hataman. Namun, Adib optimis target tersebut akan terlampaui. "Dari 350 ribu target Indonesia, Jakarta menargetkan 6.000 hataman. Alhamdulillah insya Allah 6.000 khataman itu bisa terlampaui. Bahkan kalau potensi yang kita sudah petakan, itu bisa sampai 16 ribu khataman di DKI Jakarta," ungkapnya.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor