Bogor (Humas Kemenag DKI) --- Hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag) diawali dengan sesi yang menghadirkan tokoh-tokoh agama. Dalam sesi yang dipandu Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Adib Abdushomad ini para tokoh agama diberikan kesempatan untuk mengungkapkan permasalahan dan harapan yang dialami umat masing-masing.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacky Manuputty, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia Romo Agustinus Heri Wibowo, Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara Pusat Pinandita Gede Pastika, Anggota DPP Walubi PMd Rafian, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi S Tanuwibowo, serta Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud.
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Agama, kepada Bapak Menteri Agama, Bapak Wakil Menteri Agama dan jajaran yang telah mengajak kami bersama-sama hadir dalam Rakernas ini,” ungkap Pendeta Jacky Manuputty yang mewakili umat Kristen, Sabtu (16/11/2024).
“Seperti kita tahu, program Moderasi Beragama yang telah digagas Kementerian Agama merupakan hal yang penting untuk diarusutamakan. Pengarusutamaan ini tentunya perlu dilakukan bersama-sama, bukan hanya pemerintah saja,” imbuhnya.
Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI Romo Agustinus Heri Wibowo menilai bahwa pelibatan tokoh agama dalam Rakernas Kemenag menjadi terobosan yang dilakukan oleh Menag Nasaruddin Umar beserta jajarannya. “Ini terobosan, karena kami diminta masukkan sebelum membuat program untuk umat. Ini hal baru dalam kepemimpinan Kementerian Agama dan patut untuk dilanjutkan,” tutur pria yang akrab disapa Romo Heri.
Hal senada disampaikan Ketua Matakin Budi S Tanuwibowo. Menurut Budi selama lebih dari 30 tahun dirinya terlibat dalam organisasi Matakin, ini kali pertama pihaknya dilibatkan dalam perencanaan program keumatan. “Ini kali pertama, bahwa bila biasanya umat hanya menjadi objek maka kali ini kami ditanya bagaimana permasalah dan harapan apa yang diinginkan. Ini adalah awal yang baik,” tuturnya.
“Bahkan Bapak Menteri Agama turut hadir, mencatat dan mendengarkan apa yang tadi kami sampaikan. Beliau _nongkrongin_ penyampaian aspirasi dari majelis-majelis agama,” ungkapnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan oleh Pinandita Gede Pastika. “Ini merupakan awal yang baik. Gagasan Menteri Agama ini sangat baik, karena tokoh-tokoh agama diajak bicara sejak awal,” kata Pinandita Gede Pastika.
Sementara perwakilan Walubi PMd Rafian menilai semua kinerja yang selama ini telah dilakukan Kemenag sangat baik sekali. “Hal ini terbukti dengan program Kemenag yang telah memberikan kenyamanan dan persatuan bagi umat beragama. Program moderasi beragama yang dilaksanakan telah membuahkan hal itu. Pelibatan tokoh agama dalam Rakernas kali ini tentunya menjadi Langkah agar program-program ke depan semakin baik,” tutur PMd Rafian.
Wakil Ketua MUI KH Marsudi Syuhud juga mendukung langkah Kemenag yang melibatkan tokoh agama dalam Rakernas kali ini. “Saya sangat mendukung langkah ini. Kita berharap ke depan Kemenag memiliki standing point yang baik di tengah Masyarakat. Penerapan good governance menjadi keharusan agar Kemenag ke depan semakin kuat,” pesan KH Marsudi Syuhud.