Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Penyelenggara Buddha Kankemenag Kota Jakarta Utara, Mugiyanto bersama Pembimbing Masyarakat Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta membersamai kegiatan Dharmayatra (perjalanan spiritual ke tempat-tempat suci) yang bertujuan untuk merenungkan ajaran agama dan penyucian diri. Selasa, (23/9/2025).
Kegiatan Dharmayatra yang dilaksanakan selama empat hari yaitu mulai hari Jum'at s.d Senin tanggal 19-22 September 2025 lalu dengan mengunjungi beberapa Candi seperti Candi Mendut, Candi Sewu, dan Candi Borobudur ini diinisiasi oleh DPD Walubi DKI Jakarta yang diikuti oleh 45 orang dari berbagai Vihara yang ada di Jakarta.
"Dharmayatra memiliki beberapa tujuan yaitu meningkatkan pemahaman ajaran agama Buddha dengan cara berinteraksi dengan berbagai aspek agama sembari menerapkan nilai-nilai dharma dalam kehidupan sehari-hari," ujar Mugiyanto kepada tim Humas.
Mugiyanto mengabarkan, kegiatan ini dipandu oleh Penyelenggara Buddha Kemenag Kota Magelang Jawa Tengah dan Pembimas Buddha Kanwil Kemenag DI Yogyakarta yang dipimpin pelaksanaannya oleh Bhikkhu Ditthi Sampano. Selain berdoa dan bermeditasi di Candi, juga diadakan larungan (siripada) di danau Purba Borobudur yang dibantu oleh Komunitas Masyarakat Adat Nusantara.
Meskipun bukan merupakan tempat yang berhubungan langsung dengan kehidupan Guru Agung Buddha, tetapi menurut Mugiyanto di dalamnya terdapat simbol ajaran Buddha yang kentara dan jelas terlihat pada candi-candi Buddhis. "Melalui relief-relief yang terpahat pada candi, kita dapat banyak belajar akan nilai-nilai Dharma dan filosofi kearifan lokal nusantara yang adiluhung," kata Pak Mugi meyakinkan.
Ditambahkannya, Dharmayatra adalah sarana untuk memupuk dan memperteguh iman (saddha) dan taqwa (bhakti) kepada Buddha, Dhamma dan Sangha (tiratana), serta memupuk karma baik sehingga dapat mengkondisikan untuk terlahir di alam-alam bahagia (surga), sekaligus untuk melestarikan nilai-nilai Dharma melalui peninggalan sejarah.
"Kami berharap agar seluruh peserta Dharmayatra selain melakukan ritual keagamaan, juga mampu mempererat jalinan persaudaraan dan meningkatkan kerukunan intern umat Buddha agar keharmonisan tetap terpelihara," ujar Mugiyanto berharap.
Mugiyanto berseru kepada setiap umat Buddha yang memiliki kesempatan hendaknya dapat melakukan Dharmayatra ke candi-candi Buddhis dan berbagai tempat suci agama Buddha sebagai penghornatan kepada Guru Agung Buddha.
"Semoga dengan tekad kuat (adhitthana) dan timbunan kebaikan selama ini, setiap orang memiliki kesempatan melakukan Dharmayatra ke Candi Borobudur di Magelang dan berbagai tempat sucu Buddha di India dan Nepal," pungkas Mugiyanto.