Jakarta (Inmas Jakut) – Dakwah tak harus disampaikan di atas mimbar ataupun dibalut dengan retorika yang mumpuni. Dakwah bisa disampaikan melalui hasil catatan pengalaman yang dikumpulkan ke dalam buku. Seperti yang dilakukan oleh Muntarwiah, salah satu Pendidik di MIN 5 Plumpang Jakarta Utara yang menjadikan buku sebagai ladang dakwahnya yang baru, Senin (22/07).
Bu Mun begitu dirinya akrab disapa, mengaku memiliki keinginan untuk menulis sejak lama. Hanya saja, kesempatan serta tanggung jawabnya sebagai Pendidik dan Ibu rumah tangga seolah menjadi penghambat. Ditambah lagi, beberapa catatan pengalaman selama mengajar yang telah dicatatnya hilang entah kemana.
“Sudah lama ingin menulis buku, namun belum tahu caranya. Hanya mencatat, dan hilang entah kemana catatannya. Setelah ikut beberapa pelatihan, barulah saya mulai menulis dengan berbekal catatan pengalaman yang ada,” begitu katanya.
Sejak September tahun lalu hingga Maret tahun 2019, sudah dua buku yang ditulis Muntarwiah. Buku pertama yang ditulisnya berjudul “Di Balik Meja Keropos Ada Ragam Karakter Siswa,” yang menceritakan tentang keberagaman sifat dan karakter Siswa SD yang unik dan ditulis berdasarkan pengalaman dirinya selama 18 tahun menjadi seorang Pendidik.
Buku keduanya yang dicetak pada Maret 2019 ini, disusunnya dengan memuat beragam teknik untuk membentuk karakter Siswa dengan doa.
“Saya niatkan untuk ibadah. Membantu orang lain yang membutuhkan atau yang mau membacanya. Di samping mengisi waktu luang yang bermanfaat, saya juga ingin berdakwah dengan menyampaikan sedikit ilmu yang saya punya,” tandas Bu Mun.
Saat ini, Bu Mun sedang fokus menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sebab diakuinya, sejak menulis kedua Buku tersebut, kesempatan menulis PTK menjadi terhambat. “PTK juga bisa dijadikan Buku. Sambil menunggu kesempatan dan inspirasi serta judul buku lainnya yang sreg di hati,” kata dia./Z/A