Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib menyampaikan pentingnya strategi dakwah yang tepat dan peningkatan kapasitas penyuluh agama dalam menghadapi tantangan sosial di Jakarta. Hal ini disampaikan saat kegiatan Workshop Dakwah dan Ziswaf di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2025).
Dalam sambutannnya, Adib menyebut bahwa tantangan dakwah di Jakarta lebih kompleks dibandingkan daerah lain karena keragaman demografis dan budaya yang tinggi. "Jakarta sebagai kota global memiliki masyarakat yang lebih plural dan individualistik. Ini berbeda dengan masyarakat di daerah lain yang cenderung lebih komunal," ujarnya.
Saat ini menurut Adib, pentingnya kolaborasi antara Kemenag DKI Jakarta dengan lembaga-lembaga dakwah setempat, termasuk Masjid Agung Sunda Kelapa. Ia menyebutkan bahwa sinergi ini merupakan implementasi dari MoU antara kedua pihak untuk memperkuat jaringan dakwah di Jakarta.
“Masjid Agung Sunda Kelapa tidak hanya menjadi pusat dakwah di DKI Jakarta, tapi juga menarik jamaah dari Tangerang dan Bekasi. Kami berharap para penyuluh agama dapat belajar dan berkolaborasi dalam mengembangkan dakwah di sini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Adib menegaskan bahwa penyuluh agama dan pengurus majelis taklim harus terus meningkatkan kapasitas pribadi agar pesan yang disampaikan lebih relevan dan bermanfaat. "Ilmu yang dimiliki seorang penyuluh tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga ditransfer ke masyarakat. Ini yang membuat posisi para da'i sangat penting," katanya.
Kakanwil juga menyinggung perlunya pemetaan dakwah di Jakarta, termasuk mengidentifikasi daerah - daerah rawan yang memerlukan pendekatan khusus. Ia mencontohkan pentingnya pendekatan strategis di beberapa wilayah Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan ini, Adib juga memperkenalkan program Jakarta Qur’anic Center yang bertujuan meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Quran di kalangan masyarakat DKI Jakarta.
"Bukan hanya memberantas buta huruf Al-Quran, tetapi juga buta makna Al-Quran. Kita ingin masyarakat memahami apa yang mereka baca," jelasnya.
Diakhir sambutannya, Kakanwil berharap agar kolaborasi ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi dakwah maslahat, sejalan dengan tema RPJMN 2025–2029.
"Kita ingin Jakarta tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga religius. Keberagamaan yang maslahat akan menopang kemajuan Jakarta," pungkasnya.
Tampak hadir, Ketua Lembaga Dakwah Masjid Agung Sunda Kelapa K.H. Kombes Pol Zainuri Anwar, Kepala Bidang Penais Zakat dan Waqaf H. Slamet Abadi, para Penyuluh Agama Islam se-DKI Jakarta serta pengurus majelis taklim se-DKI Jakarta.