Jakarta (Humas Kankemenag Kota Jakarta Timur)—Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Administrasi Jakarta Timur menegaskan data Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) harus valid dan jangan sampai ada yang fiktif. Sebab data yang kita tuliskanterkait pencairan dana hibah dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus dapat dipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai data-data yang diajukan itu ada yang fiktif, ada permainan disana sini,” Tegas Zulkarnain Ketika membuka kegiatan konsolidasi dan optimalisasi LPQ pada Kamis (28/11/2024) di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan (P4) Kota administrasi Jakarta Timur, Duren Sawit, Jakarta.
Zulkarnain menambahkan, sudah sepatutnya bentuk perhatian dan apresiasi yang diberikan Pemerintah daerha Provinsi DKI Jakarta dalam bentuk pemberian dana hibah ini dipertanggungjawabkan sebaik mungkin. Caranya dengan memberikan data yang valid. Semoga saja, dengan ikhtiar ini kedepannya akan ada peningkatan pemberian dana hibah.
“Semoga kedepan dana hibah dapat dinikmati seluruh guru ngaji dan dapat ditingkatkan kembali untuk kesejateraan guru,” Tambag Zulkarnain.
Kegiatan yang digagas Dewan Pengurus Daerah (DPD) Forum Komunikasi Pendidikan Al Qur'an (FKPQ) kota Jakarta Timur.
Senada dengan Zulkarnain, Ketua FKPQ Provinsi DKI Jakarta, Mustofa menegaskan, konsolidasi yang dilakukan hari ini dapat menghasilkan data yang valid. Dataini merupakan hal yang sangat penting sebab tidak mungkin dilakukan penyaluran dana hibah jika tidak ada data yang valid. Pada kegiatan inilah akan disiingkronkan datanya, apakah Lembaga yang ada di Emis sudah sesuai dengan data real dilapangan.
“Jangan sampai di Emis masih tercantum padahal lembaganya sudah Mualaq, sudah megap-megap, sudah mati, Jangan sampai ada yang sudah mati lembaganya namun dana hibah masih terus dicairkan,” Ujar Mustofa.
Sekarang ini, lanjut Mustofa, sudah saatnya guru ngaji diopeni, diajeni, dan tanda tandanya sudah ada bahkan sudah ada yang dicairkan. Pencairan ini tentu memerlukan adanya data.
“Ayo kita siapkan data dan singkronkan bersama agar semuanya dapat selaras seimbang dan seirama,” Pungkas Mustofa. Evi Agustin