Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Ruang kelas 3 MIN 17 Kepulauan Seribu dipenuhi antusiasme siswa-siswi saat menerima materi unik dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan metode yang interaktif dan praktik langsung, para mahasiswa memperkenalkan anatomi tubuh ikan kerapu, baik bagian luar maupun dalam, kepada para siswa. Kamis, (17/7/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 2,5 jam, dimulai dengan penyampaian materi visual yang menarik di kelas. Presentasi ini bertujuan mengenalkan fungsi dan letak organ-organ tubuh ikan, sekaligus meningkatkan minat siswa terhadap dunia ilmu pengetahuan alam, khususnya biologi kelautan.
Kegiatan menjadi semakin menarik ketika siswa diajak mengamati secara langsung organ tubuh ikan kerapu yang telah disiapkan. Dengan menggunakan sarung tangan dan peralatan sederhana, mereka mempelajari bagian luar dan dalam tubuh ikan, mulai dari insang, jantung, hati hingga usus. Proses pembelajaran ini terasa lebih hidup karena siswa dapat menyentuh dan melihat langsung organ-organ tersebut.
Para mahasiswa UGM yang terlibat berasal dari berbagai jurusan, yaitu Aliyah (Kedokteran Hewan), Evelina Faisa (Farmasi), Abdurrahman dan Wahyu Handayani (Geografi Lingkungan), Nurul Azizah (Manajemen Sumber Daya Akuatik), Aril (Hukum), Dewanti (Penilaian Properti), serta Anas (Filsafat). Keberagaman latar belakang ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menyampaikan materi secara multidisipliner dan menyenangkan.
Menurut Aliyah, mahasiswa Kedokteran Hewan yang memandu sesi pembedahan ikan, kegiatan ini menjadi pengalaman yang tak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi mereka sebagai mahasiswa. “Kami belajar menyampaikan ilmu secara sederhana, dan anak-anak juga terlihat sangat antusias. Ini luar biasa,” ujarnya.
Di akhir sesi, siswa diberikan kesempatan untuk bebas bertanya kepada para pemateri mengenai hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih lanjut. Momen ini dimanfaatkan oleh siswa dengan penuh rasa ingin tahu, mulai dari pertanyaan seputar fungsi organ hingga kebiasaan hidup ikan di laut.
Kepala MIN 17 Kepulauan Seribu, Bahtiaroni menyambut baik kegiatan ini dan berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut. “Anak-anak jadi lebih semangat belajar karena mereka langsung melihat dan mengalami sendiri. Ini contoh nyata pendidikan kontekstual yang menyenangkan,” tutupnya. (j)