Jakarta (Humas MIN 14) — Di usia yang masih duduk di bangku sekolah dasar, Muhammad Mahfuz Hidayat atau yang akrab disapa Aput telah membidik lebih dari sekadar nilai rapor yang baik. Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri 14 Al-Azhar Asy-Syarif ini berhasil menyeimbangkan dua dunia yang kerap dianggap sulit dipadukan: prestasi akademik dan olahraga profesional. Tak hanya piawai di kelas, Aput juga dikenal sebagai atlet panahan muda yang telah mengharumkan nama sekolah dan bahkan bangsa di tingkat nasional.
Sosok Aput tak hanya sekadar siswa biasa. Ia adalah atlet panahan binaan Dispora DKI Jakarta yang sudah malang melintang di berbagai turnamen nasional. Pada ajang Mawas Archery Competition 6 yang digelar Agustus 2024 di Jakarta Timur, Aput mencatat prestasi luar biasa: Juara 1 Kualifikasi Nasional SD 4-6 Putra, Juara 2 Eliminasi Nasional SD 4-6 Putra, dan Juara 1 Bantalan Kategori Nasional SD 4-6 7m Putra. Tiga medali dalam satu kejuaraan sebuah capaian luar biasa untuk siswa seusianya.
Tak berhenti di sana, Aput juga tampil memukau pada IPB Archery Open 2024 di Bogor, meraih Juara 3 pada Eliminasi Standar Nasional SD Putra. Selanjutnya, pada Lotte Archery Championship 2025, ia berhasil menyabet Juara 2 Eliminasi Nasional/Recurve SD Putra di Jakarta Barat, sebuah bukti konsistensinya dalam dunia panahan.
Namun, di balik sederet prestasi tersebut, ada perjuangan yang tak ringan. Aput harus membagi waktunya antara belajar dan latihan. “Hal terberat adalah mengalahkan diri sendiri. Aku harus bisa mengatur waktu antara sekolah dan latihan panahan. Meskipun begitu, banyak kebahagiaan yang aku rasakan, seperti bertemu banyak teman dan sahabat serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat,” tutur Aput dengan senyum tenang.
Semangatnya yang tak pernah padam mendapat apresiasi tinggi dari pihak madrasah. Kepala MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif, Ru’yat Ismail, menyampaikan rasa bangganya terhadap Aput. “Kami sangat bangga memiliki siswa seperti Aput. Dedikasinya dalam berolahraga tidak mengurangi semangatnya untuk belajar. Aput adalah contoh nyata bagi teman-teman lainnya bahwa dengan disiplin dan kerja keras, kita bisa meraih impian,” ujarnya.
Bagi Aput, panahan bukan sekadar hobi atau ajang kompetisi. Ia telah menjadikan olahraga ini sebagai bagian dari identitas dan cita-citanya. “Di masa depan, saya ingin menjadi atlet panahan profesional yang dapat mengharumkan nama MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif di kancah nasional maupun internasional,” ungkapnya penuh harap.
Kisah Aput menjadi bukti bahwa usia bukanlah batas untuk meraih mimpi. Dengan tekad kuat, disiplin, dan dukungan lingkungan yang positif, ia tumbuh sebagai inspirasi bukan hanya bagi rekan-rekan sekelasnya, tetapi juga bagi banyak anak di Indonesia yang tengah berjuang menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik.
