Jakarta, (Humas MTsN 19) -- Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018, kelas IX MTsN 19 Jakarta Selatan ambil bagian dalam Simulasi II Ujian Nasional IX SMP/MTsN yang digelar sejak Selasa, 14-15 Februari 2018. Hari pertama simulasi mengujikan bidang studi Matematika dan Bahasa Indonesia, pada hari kedua simulasi mengujikan pelajaran IPA dan Bahasa Inggris.
Di antara 234 siswa MTsN 19 Jakarta Selatan yang mengikuti simulasi kali ini terdapat dua siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Kenichi dan Athilla. Keduanya merupakan siswa penyandang tuna netra yang belajar di MTs sejak kelas 7. Sejak pelaksanaan simulasi hingga hari kedua, kedua siswa berkebutuhan khusus ini tetap mengikuti simulasi seperti halnya siswa-siswa lainnya. Berbeda dengan siswa normal yang biasa berhadapan dengan perangkat komputer ataupun laptop, Kenichi dan Athilla juga berhadapan dengan perangkat digital ini. Menariknya, keduanya menikuti kegiatan simulasi ini tanpa bantuan guru atau operator lainnya.
“Saya mengerjakan soal simulasi sama dengan teman-teman lainnya. Bedanya, jika teman-teman membaca semua soal dan menentukan jawaban dengan mengklik jawaban yang benar, kami membaca dan menjawab soal menggunakan pendengaran yang dapat memandu isi naskah soal, option jawaban, dan tombol-tombol yang ada,” ungkap Kenichi.
Penyelanggara simulasi UNBK tahun ini belum menyediakan aplikasi khusus untuk siswa berkebutuhan khsusus. “Kami beberapa kali sudah berusaha berkoordinasi terkait kebijakan UNBK untuk siswa berkebutuhan khusus dengan pihak-pihak berwenang, tetapi belum ada regulasi yang berpihak kepada siswa disabilitas, ungkap Djubaidah, Wakil Kepala Madrasah Bidang Humas MTsN 19 Jakarta.
Tidak menyerah dengan kondisi yang ada, Kenichi berusaha mencari aplikasi di mesin pencarian Google, hasilnya siswa multitalenta ini berhasil menemukan aplikasi yang disebut NVDA (Non Visual Desktop Access). Aplikasi ini dapat mengubah teks tulisan menjadi teks berbentuk lisan.
“Syukurlah, kami percaya bahwa setiap kesulitan yang datang, Allah pasti memberikan jalan keluarnya,” demikian dinyatakan oleh Djubaidah. (rDha)