Kendari (Humas Kemenag DKI Jakarta) — Malam di Tugu Religi Sultra terasa hangat, bukan hanya oleh cahaya lampu yang memantul di sekitar tugu eks MTQ itu, tetapi juga oleh suasana kebersamaan yang terjalin antara tiga pilar utama pembina kafilah DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) DKI Jakarta.
Usai malam puncak Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII, Kepala Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta Adib, Kepala Biro Dikmental Pemprov DKI Jakarta Fajar Eko Satriyo, serta Sekretaris Umum LPTQ DKI M. Ali Fahmi duduk bersama menikmati secangkir kopi.
Dalam suasana santai namun penuh makna itu, mereka saling mengapresiasi sinergi yang telah dibangun selama ini sebuah kolaborasi yang kembali membuahkan hasil membanggakan: DKI Jakarta berhasil meraih peringkat 2 nasional.
“Alhamdulillah, DKI Jakarta kembali menunjukkan konsistensi prestasinya. Tahun lalu kita juga di posisi dua. Ini bukti pembinaan yang berkesinambungan dan kerja sama yang solid antar-lembaga. Insyaallah, tahun depan kita optimis bisa menjadi juara umum,” ujar Adib dengan senyum penuh rasa syukur.
Senada, Fajar Eko Satriyo menilai bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kolaborasi lintas lembaga yang saling mendukung. “Sinergi antara Pemda, Kemenag, dan LPTQ menjadi kunci keberhasilan. Pembinaan tidak hanya soal kompetisi, tapi juga pembentukan karakter, akhlak, dan cinta Al-Qur’an di kalangan generasi muda Jakarta,” ungkapnya.
Dari jajaran LPTQ DKI, M. Ali Fahmi menambahkan bahwa keberhasilan kafilah DKI Jakarta adalah hasil kerja panjang para pelatih, pembimbing, dan peserta yang berjuang dengan semangat tinggi. “Kami bangga dengan semua peserta. Mereka tidak hanya tampil membacakan dan menghafal, tapi juga menghayati makna Al-Qur’an,” ujarnya.
Prestasi gemilang pun menghiasi berbagai cabang lomba.
Di Cabang Tilawah Al-Qur’an, Qari terbaik I diraih M. Fauji Ridwan, sementara Qariah terbaik II Yanti Susanti, dan Qariah harapan I untuk golongan anak-anak diraih Nuril Maulia.
Pada Cabang Hafalan Al-Qur’an, sejumlah nama juga menorehkan prestasi membanggakan, di antaranya Muhammad Najmi Alvaro (terbaik III golongan 1 juz dan tilawah), Azmi Muhammad Asyraf (terbaik III golongan 5 juz), Khairatunnisa (terbaik II golongan 5 juz), serta Nafisah Almais Aidiyah (terbaik II golongan 10 juz).
Keberhasilan juga datang dari cabang Tafsir Al-Qur’an, dengan Frayenda Delpestra sebagai mufassir terbaik III dan Mushlihah Jamaluddin sebagai mufassirah terbaik II. Di Cabang Musabaqah Hadits, Miftah Nurul Ma’arif meraih muhaddits terbaik I, sementara Dedek Rahmah menjadi muhadditsah terbaik II. Tak ketinggalan, cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Hadits (KTIH) juga menyumbang prestasi melalui Khaerul Umam (harapan II) dan Qustoniyah Nurul Mahmudah (harapan III).
Keberhasilan kafilah DKI Jakarta bukan hanya soal peringkat, tetapi juga tentang nilai kebersamaan dan ketulusan yang mengiringinya. Di akhir malam, gelas kopi yang mulai kosong menjadi saksi bahwa prestasi ini lahir dari sinergi yang tulus antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan para pejuang Al-Qur’an yang berjuang mengharumkan nama Jakarta.