Berita
Berita

Sehat dari Meja Makan Sederhana: Cerita Hari Pertama MBG di MIN 17 Kepulauan Seribu Kampus C

blog

Benih Sehat dari Meja Makan Sederhana: Cerita Hari Pertama MBG di MIN 17 Pulau Kelapa. Senin, (15/9/2025).

Jakarta (Humas NIN 17 Kepulauan Seribu) --- Suasana ruang kelas MIN 17 Kepulauan Seribu Kampus C di Pulau Kelapa, Senin pagi itu, terasa lebih hidup dari biasanya. Anak-anak duduk rapi di bangku, wajah mereka dipenuhi rasa penasaran dan semangat. Di hadapan mereka, kotak makan bergizi sudah tersaji rapi, lengkap dengan lauk, sayur, buah, dan minuman. Hari itu menjadi momen bersejarah: pelaksanaan perdana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Senin, (15/9/2025). 

 

Tawa kecil dan bisikan riang terdengar saat tutup kotak makan dibuka. Beberapa anak langsung mencicipi, sebagian lagi masih memperhatikan sekitarnya, seolah ingin memastikan semua berjalan sesuai aturan baru ini. Pemandangan sederhana itu memancarkan energi kebersamaan yang hangat.

 

Imam Sayuti, Koordinator MIN 17 Kepulauan Seribu Kampus C, tampak memantau jalannya kegiatan dengan seksama. Baginya, MBG bukan sekadar rutinitas baru, melainkan langkah konkret untuk menanamkan pola hidup sehat pada anak sejak dini. “Kami ingin anak-anak terbiasa dengan makanan bergizi. Mereka belajar disiplin, sekaligus belajar kebersamaan,” ujarnya.

 

Di dalam ruang kelas yang dindingnya dihiasi mural penuh warna, suasana semakin semarak. Anak-anak berseragam hijau-putih terlihat menikmati makan siang bersama sambil sesekali bercanda. Guru-guru mendampingi dengan sabar, memastikan setiap anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan.

 

Program MBG juga menjadi ruang belajar yang berbeda. Anak-anak tidak hanya mendapat pelajaran dari buku, tetapi juga dari kebiasaan sehari-hari. Mereka belajar bagaimana cara duduk dengan baik, menyuap makanan dengan rapi, hingga berbagi cerita sambil makan tanpa meninggalkan sopan santun.

 

Pulau Kelapa, yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, memberikan latar khas untuk program ini. Di tengah keterbatasan akses, MIN 17 berusaha menghadirkan sesuatu yang istimewa bagi murid-muridnya. MBG menjadi simbol perhatian sekaligus upaya meningkatkan kualitas pendidikan, bukan hanya secara akademis, tetapi juga melalui kesehatan dan karakter.

 

Hari pertama MBG meninggalkan kesan mendalam. Beberapa anak tampak masih canggung, namun banyak juga yang menikmati dengan lahap. Ada yang sesekali melambaikan tangan memanggil guru untuk menunjukkan isi kotaknya, ada pula yang menyuap perlahan seakan ingin mengabadikan momen itu dalam ingatan.

 

Bagi para guru, kegiatan ini adalah ruang interaksi baru dengan murid. Tidak lagi sebatas memberi materi pelajaran, tetapi juga mencontohkan nilai-nilai hidup sederhana. Mereka tersenyum melihat anak-anak menikmati makanan, sesekali menunduk memberi arahan kecil tentang tata cara makan yang baik.

 

Di balik setiap kotak makan, tersimpan harapan besar. Harapan bahwa anak-anak Pulau Kelapa tumbuh sehat, cerdas, dan terbiasa hidup dalam kebersamaan. Bukan hanya belajar menulis atau berhitung, tetapi juga belajar menghargai makanan dan waktu yang mereka habiskan bersama teman-teman.

 

Imam Sayuti menutup kegiatan hari itu dengan pesan yang menyentuh. “Kami bersyukur anak-anak begitu antusias. Semoga program ini tidak hanya menjadi kegiatan makan bersama, tetapi juga menjadi kenangan indah yang membentuk kebiasaan baik mereka. Dari meja makan sederhana di Pulau Kelapa ini, kita sedang menanamkan benih masa depan yang lebih sehat dan lebih kuat.” (j)

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor