Jakarta (Humas Kemenag Jakarta) – Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Jakarta. Mengusung tema "Execution Matters! Beres Ya", Rakernas dibuka Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Hadir, para stakeholder Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dari seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring.
“Momentum Rakernas ini adalah ajang untuk memperkuat kolaborasi. Kita harus memastikan setiap keputusan yang diambil membawa manfaat konkret bagi masyarakat,” ujar Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (22/1/2025).
“Perencanaan hanya menjadi catatan jika tidak diikuti dengan pelaksanaan yang responsif dan berorientasi pelayanan. Rakernas ini menjadi landasan agar semua rencana dapat berbuah nyata,” sambungnya.
Ia juga memaparkan visi besar Pendidikan Islam, yaitu "MAJU dan HEBAT." MAJU sebagai Melayani, Amanah, Juara, dan Unggul, sedangkan HEBAT mencerminkan Helpful, Excellent, Brave dan Active/ Authentic dan Think "Visi ini menjadi dasar kita untuk terus melangkah dan berkarya demi kemajuan pendidikan Islam di tanah air," tegasnya.
Menurut Abu Rokhmad, pengelolaan pendidikan, terutama pendidikan Islam, memerlukan pendekatan serius dan sistematis. “Kita harus memahami kebutuhan peserta didik di semua jenjang dan membangun budaya pendidikan yang kokoh,” tambahnya.
Rakernas ini juga menjadi forum untuk menajamkan dan mengevaluasi program kerja 2024, sekaligus menyusun langkah strategis untuk tahun mendatang. Pada hari pertama, peserta akan mengikuti talkshow dari pakar manajemen pendidikan Dr. Ary Ginanjar, yang fokus pada pembentukan budaya kerja "Pendis Culture."
Kegiatan dilanjutkan dengan sidang komisi yang membahas empat isu utama: Guru dan Tenaga Kependidikan Islam, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, KSKK Madrasah, serta Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.