Pulau Pramuka, Jakarta (Humas Kepulauan Seribu) -- Ketua Pokja (Kelompok Kerja) Majelis Taklim Provinsi DKI Jakarta, Istafia Azis, menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Pelantikan Pokja Majelis Taklim Kepulauan Seribu periode 2025–2027, yang dilaksanakan di Ruang Al Jazirah, Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu, pada Selasa, (17/06/2025).
Dalam sambutannya, Istafia Azis mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang hangat terhadap Pokja Majelis Taklim di Kepulauan Seribu.
“Terima kasih atas perhatian dan diterimanya Pokja Majelis Taklim di Kabupaten Kepulauan Seribu. Semoga kami dapat berkolaborasi dan memberikan manfaat bagi pembangunan sumber daya manusia dan pembentukan karakter, melalui peran strategis majelis taklim di wilayah ini,” ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai pondasi dan tiang negara. Oleh karena itu, keberadaan Pokja Majelis Taklim menjadi sangat strategis dalam meningkatkan kualitas manusia di Kepulauan Seribu.
“Sebagaimana kita ketahui, ibu adalah pendidik utama bagi anak-anaknya. Dengan demikian, pembentukan karakter bisa dimulai dari rumah-rumah sebagai basis utama dan perlindungan pertama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Istafia Azis menekankan pentingnya kolaborasi antara Pokja Majelis Taklim dan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah.
“Karena peran strategis itulah, kami menawarkan kerja sama dan kolaborasi antara Pokja Majelis Taklim dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu serta stakeholder lainnya. Hal ini dapat diwujudkan melalui program pemberdayaan, pembinaan, dan pendidikan di semua aspek,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa perempuan, khususnya ibu-ibu, merupakan agen perubahan yang terbukti efektif dalam berbagai gerakan sosial dan keagamaan.
“Menggerakkan perempuan, terutama ibu-ibu, jauh lebih mudah dan efektif. Karena ibu-ibu dan kaum perempuan sudah teruji, salah satu contohnya adalah ketika ada ‘sein kiri tapi belok kanan’. Ini yang kita kenal sebagai the power of emak-emak,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Menjawab pertanyaan mengapa perlu ada kolaborasi dengan Pokja Majelis Taklim, Istafia menegaskan keberagaman unsur yang ada di dalamnya.
“Kenapa harus kolaborasi dengan Pokja Majelis Taklim? Karena di Pokja ini, bukan hanya satu unsur saja yang terlibat. Ada berbagai perwakilan, mulai dari majelis taklim umum, unsur NU seperti Muslimat dan Fatayat, serta dari Muhammadiyah seperti Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah,” terangnya.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa para anggota Pokja Majelis Taklim sudah terbukti kiprahnya dalam kehidupan masyarakat.
“Mereka semua telah teruji dalam kiprahnya di masyarakat dan telah banyak berkontribusi bagi bangsa dan negara, khususnya di Kepulauan Seribu. Karena itu, kehadiran Pokja Majelis Taklim tidak perlu diragukan lagi,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Seribu beserta jajaran, Wakil Camat Kepulauan Seribu Utara, Tim Pokja Majelis Taklim Provinsi DKI Jakarta, serta Tim Pokja Majelis Taklim Kepulauan Seribu.