Jakarta (Humas MTsN 6 Jakarta) – Semangat Hari Sumpah Pemuda ke-79 tidak hanya dirasakan oleh para siswa MTs Negeri 6 Jakarta, tetapi juga oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK). Usai mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda di halaman madrasah, para GTK melanjutkan kegiatan dengan pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang mengusung konsep “Panca Cinta”: cinta tanah air, cinta ilmu, cinta alam, cinta siswa, dan cinta madrasah, Selasa (28/10/2025).
Pelatihan ini merupakan bagian dari implementasi program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai spiritual, sosial, dan ekologis dalam setiap proses pembelajaran, sehingga guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menumbuhkan kasih sayang dan kepedulian dalam diri peserta didik.
Dalam kegiatan tersebut, para GTK diajak mengeksplorasi salah satu aspek dari Panca Cinta, yakni “Cinta Alam.” Mereka melakukan pengamatan langsung terhadap berbagai objek di lingkungan madrasah, seperti pepohonan, tanaman, suara burung, gemericik air, dan aroma bunga di taman sekolah. Setiap peserta diminta mengamati lima objek di alam, empat jenis suara, tiga objek yang dapat diraba, dua objek dengan aroma tertentu, dan satu objek yang dapat dirasakan rasanya.
Metode ini dirancang untuk menumbuhkan kesadaran ekologis serta rasa syukur atas keagungan ciptaan Allah SWT.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan kepada para guru bahwa mencintai alam adalah bagian dari mencintai Sang Pencipta. Alam adalah media belajar terbaik untuk memahami kebesaran Allah,” ujar Baharudin, salah satu fasilitator pelatihan.
Sementara itu, Mustofah, Kepala Tata Usaha MTsN 6 Jakarta, menegaskan bahwa penerapan Kurikulum Berbasis Cinta bukan sekadar metode pembelajaran, melainkan gerakan hati yang menumbuhkan empati dan tanggung jawab terhadap sesama, lingkungan, serta lembaga tempat bekerja.
“Kami ingin seluruh GTK menjadi teladan dalam menanamkan nilai cinta mulai dari cinta tanah air, cinta ilmu, cinta alam, cinta siswa, hingga cinta madrasah. Inilah yang kami sebut Panca Cinta, pondasi dari Kurikulum Berbasis Cinta yang sedang kami terapkan,” ungkapnya.
Pelatihan berlangsung penuh antusias dan reflektif. Para guru tampak menikmati setiap aktivitas, mulai dari pengamatan alam hingga diskusi mengenai makna cinta dalam konteks pendidikan. Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama untuk merumuskan langkah penerapan nilai-nilai Panca Cinta dalam proses belajar mengajar sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, MTsN 6 Jakarta menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program prioritas Kementerian Agama, sekaligus menumbuhkan budaya pendidikan yang berlandaskan cinta, kasih sayang, dan penghargaan terhadap alam serta sesama.(Humas MTsN 6 Jakarta – SY)
 
                     
                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
                                             
             
             
             
            