Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Dalam upacara pengibaran bendera pada Senin (20/01), Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu, Bahtiaroni, mensosialisasikan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang merupakan inisiatif Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Program ini bertujuan membentuk kebiasaan positif bagi siswa sejak dini. Senin, (20/1/2025).
Tujuh kebiasaan yang dimaksud adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, hingga tidur cepat. "Program ini diharapkan mampu mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia," ujar Bahtiaroni saat memberikan arahan kepada para siswa.
Menurut Abdul Mu’ti, kebiasaan ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia secara menyeluruh. Bahtiaroni menambahkan bahwa penerapan kebiasaan tersebut akan mendukung penguatan karakter, kesehatan, dan kecerdasan siswa di tengah tantangan global.
Program ini dilaksanakan di lingkungan MIN 17 Kepulauan Seribu dan diharapkan diterapkan di rumah oleh siswa bersama keluarga. Pihak sekolah juga akan memadukan kebiasaan tersebut dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari serta aktivitas tambahan.
Bahtiaroni menyampaikan bahwa program ini mulai diterapkan sejak sosialisasi pada upacara bendera pagi ini. Implementasi akan berlangsung bertahap, dengan evaluasi rutin setiap bulan untuk memastikan siswa menginternalisasi kebiasaan tersebut.
Program ini melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk guru, siswa, dan orang tua. "Kerjasama antara sekolah dan keluarga sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini," ujar Bahtiaroni. Ia juga menekankan bahwa dukungan dari orang tua akan menjadi kunci utama.
Sekolah telah menyusun panduan aktivitas harian yang melibatkan tujuh kebiasaan tersebut, termasuk jadwal dan evaluasi. Selain itu, penghargaan bagi siswa yang konsisten menjalankan kebiasaan akan diberikan untuk memotivasi mereka. “Kami berharap program ini dapat menjadi teladan bagi sekolah lain di Indonesia,” pungkas Bahtiaroni.
