Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta tengah mengakselerasi pembangunan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia (MAN IC) di Jakarta. Kepala Kanwil Kemenag DKI, Adib, menyatakan bahwa rencana ini telah mendapat respons positif dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, baik dari pihak legislatif maupun eksekutif.
"Pak Menteri juga sudah menginstruksikan untuk melakukan upaya-upaya percepatan dan akselerasi," ujar Adib dalam kegiatan Media Gathering Kanwil Kemenag DKI, Rabu (15/10).
MAN Insan Cendikia merupakan madrasah unggulan yang dikelola Kementerian Agama dengan sistem boarding school. Madrasah ini dikenal memiliki prestasi gemilang, dengan lulusannya berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. "Setiap tahun, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia ini mendapat peringkat pertama dalam nilai tertinggi UTBK," ungkap Adib.
Menurut Kakanwil, Cikal bakal MAN IC dirintis oleh Presiden BJ Habibie melalui dua sekolah yaitu SMA BPT di Serpong dan Gorontalo yang kemudian bertransformasi menjadi MAN IC. Kini madrasah unggulan tersebut telah berdiri di hampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali beberapa daerah termasuk DKI Jakarta.
"DKI Jakarta belum memiliki dan ini kita dorong agar Jakarta bisa memiliki Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendikia," tegasnya.
Untuk mewujudkan MAN IC di Jakarta, Kanwil Kemenag telah mengusulkan lokasi di Jakarta Barat, meskipun lokasi pastinya masih dalam tahap konfirmasi. Adib menjelaskan bahwa idealnya setiap provinsi memiliki satu MAN IC dengan lahan yang cukup luas, sekitar 10 hektare. "Kita dorong secepatnya untuk bisa berproses agar tidak lama-lama dalam mengakselerasi," katanya.
Skema pembangunan MAN IC Jakarta akan menerapkan model kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Kementerian Agama. Dalam konsep tersebut, Pemda DKI akan menyediakan sarana fisik dan infrastruktur, sementara Kemenag memfasilitasi aspek software seperti guru, kurikulum, dan sistem pendidikan.
"Ada lontaran dari legislatif, misalnya dari DPRD, supaya cepat dibangun oleh DKI sendiri," jelas Adib.
Selain mendorong pembangunan MAN IC, Kanwil Kemenag DKI juga fokus meningkatkan mutu pendidikan di madrasah dan pondok pesantren melalui kolaborasi dengan Dinas Pendidikan. Upaya ini bertujuan agar lulusan memiliki daya saing tinggi di bidang sains dan teknologi, sekaligus berkarakter akhlakul karimah.
"Ini menjadi sangat penting sebagai bekal bagi generasi kita untuk bisa tampil ke depan dan jadi calon-calon pemimpin di masa yang akan datang," ujarnya.
Adib juga mengungkapkan upaya transformasi layanan keagamaan di DKI Jakarta melalui perbaikan Kantor Urusan Agama (KUA). Menteri Agama telah mengirim surat kepada Gubernur DKI untuk menghibahkan status lahan KUA yang berdiri di atas tanah Pemprov kepada Kementerian Agama. "Dari 44 KUA, 39 berdiri di atas tanah pemerintah. Ini yang kita dorong untuk bisa dilakukan hibah," jelasnya.
Di bidang kesejahteraan sosial, Kanwil Kemenag DKI juga mengakselerasi program wakaf untuk mengatasi kesenjangan sosial di Jakarta. Adib menyebut bahwa Gubernur DKI setuju menjadikan Jakarta sebagai kota wakaf.
"Melalui wakaf produktif dan wakaf tunai, kesenjangan sosial bisa ditekan angkanya dengan mengakselerasi zakat, wakaf, dan sedekah," paparnya.
Terkait kerukunan umat beragama, Adib memberikan apresiasi atas kondusivitas harmoni di DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. "Alhamdulillah kondisivitas harmoni dan kerukunan di DKI Jakarta sangat kondusif. Mudah-mudahan gubernur kita mendapatkan Harmony Award karena beliau mampu menjaga harmoni ini terjadi," pungkas Adib.