Berita
Madrasah

Kanwil Kemenag DKI: Madrasah Kini Diburu, Bukan Mencari Murid

Rabu, 8 Oktober 2025
blog

Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Zaman berubah, begitu pula dengan persepsi masyarakat terhadap madrasah. Kini, madrasah negeri di Jakarta justru kebanjiran peminat hingga kesulitan menampung semua pendaftar. Fenomena ini menjadi sorotan dalam kegiatan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Tahun 2025 di MTsN 6 Jakarta Timur.

 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, memberikan apresiasi tinggi kepada para guru dan tenaga kependidikan yang telah berdedikasi mendidik generasi muda di tengah gempuran era digital. Kegiatan bertema "Mengajar dengan Hati, Menginspirasi Lewat Aksi, Menumbuhkan Karakter Sejati" ini menjadi momentum refleksi bagi para pendidik madrasah.

 

"Bapak dan Ibu guru terus berikhtiar membimbing anak-anak kita di tengah tantangan zaman yang luar biasa. Generasi Z ini berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka sangat dekat dengan dunia digital dan media sosial, sehingga cara mendidik mereka pun harus disesuaikan," ujar Adib, Rabu (8/10/2025).

 

Kakanwil menekankan pentingnya sinergi antara madrasah dan orang tua dalam memantau perkembangan peserta didik. Di era yang serba cepat ini, kolaborasi menjadi kunci keberhasilan pendidikan karakter.

 

"Forum komunikasi antara guru dan orang tua sangat penting. Madrasah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada kerja sama yang erat agar perkembangan anak dapat dipantau sejak dini," tambahnya.

 

Adib juga mengungkapkan fakta menarik tentang transformasi madrasah di Jakarta. Daya tarik madrasah yang kini meningkat tajam menuntut lembaga pendidikan Islam ini untuk terus menjaga mutu dan meningkatkan daya saing.

 

"Kalau dulu madrasah mencari murid, sekarang justru murid yang mencari madrasah. Ini amanah yang harus kita jaga dengan meningkatkan mutu dan daya saing," tegasnya.

 

Lebih lanjut, Adib menyoroti pentingnya penguatan nilai-nilai religius di madrasah. Ia mengingatkan agar madrasah tidak kalah dari sekolah umum dalam hal pendidikan agama, yang justru menjadi keunggulan utama lembaga pendidikan Islam.

 

"Jangan sampai madrasah kalah dalam pendidikan agama dengan sekolah. Pembiasaan salat berjamaah, hafalan Al-Qur'an, dan suasana religius harus terus diperkuat," ujarnya.

 

Kakanwil juga mendorong seluruh madrasah untuk memperkuat tata kelola dan manajemen pendidikan secara profesional dan transparan. Ia menegaskan bahwa manajemen yang baik akan berdampak langsung pada mutu pendidikan, termasuk upaya menuju zona integritas.

 

"Manajemen yang baik akan berdampak langsung pada mutu pendidikan. Karena itu, saya mendorong madrasah, termasuk MTsN 6, untuk menuju zona integritas," katanya.

 

Menutup sambutannya, Adib mengingatkan bahwa mengabdi di madrasah bukan sekadar pekerjaan, melainkan bagian dari ibadah dan perjuangan meneruskan misi para ulama terdahulu.

 

"Kita mengabdi di madrasah bukan sekadar bekerja, tetapi berjuang meneruskan misi para ulama dan pendidik terdahulu. Niatkan karena Allah, dan terus tingkatkan kompetensi agar menjadi guru yang profesional," pesannya dihadapan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kepala MTsN 6 Jakarta, pengawas, komite madrasah, serta seluruh GTK.

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor