Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] --- Menjadi seorang guru ataupun pendidik bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan komitmen dan integritas yang tinggi bukan asal-asalan dalam membangun karakter, budi pekerti dan akhlak. Dan itu semua tergantung sang Penguasa, Allah swt memberikan hidayah kepada anak didiknya.
Sederet kalimat tentang nikmat milik Syech Mutawalli As-sya'rowi kembali dijabarkan oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani saat memberikan pembinaan sekaligus membuka kegiatan Rapat Kerja dan Pembinaan Madarasah Aliyah Negeri 5 Jakarta Tahun Pelajaran 2025/2026 pada Selasa, [24/6/2025].
"Guru tidak boleh pelit dan malas bangun di keheningan malam seraya mendoakan kebaikan anak didiknya. Sebab menjadikan anak didik berkarakter tidak cukup pada upaya lahiriyah semata," buka Mawardi dalam sambutannya.
Mawardi pada kesempatan tersebut mengimbau kepada MAN 5 untuk terus melakukan kaderisasi di semua bidang pelajaran dan memberikan ruang yang luas kepada siswa agar bisa mengembangkan bakat dan minatnya.
"Tidak melulu guru, pembacaan ayat suci Al-Qur'an bisa dilakukan oleh siswa di berbagai even semisal raker ini agar tumbuh kepercayaan diri mereka terhadap bakat dan minatnya," imbuh Mawardi.
Wacana pemberlakuan kurikulum nasional oleh pemerintah juga tak luput dari bahasan. Dia meminta agar GTK MAN 5 memahami seluk-beluk Kurikulum yang santer diberitakan akan diberlakukan dalam waktu dekat menggantikan kurikulum merdeka termasuk 8 aspek utama di dalamnya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Mawardi pun mengulas beberapa karakter dan sifat guru ataupun tenaga kependidikan di madrasah. Bahkan dia mensinyalir masih ada beberapa sifat negatif dari oknum guru madrasah hingga saat ini yang diistilahkan olehnya dengan sebutan toxic yaitu guru yang perilakunya berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional siswa dan kerapkali menciptakan lingkungan belajar yang tidak sehat.
"Sukanya marah-marah, membawa urusan luar ke dalam madrasah, suka membedakan siswa, gemar memberi tugas tanpa menjelaskan, selesai mengajar langsung pulang, itulah guru yang toxic," ujar Mawardi.
"Mumpung sedang rapat kerja, maka hadirkan program-program terunggul di setiap bidang atau komisi agar MAN 5 bisa terunggul dan berkarakter," pungkas Kakankemenag.