Berita
HAJI 2025

Yuk Simak, Kisah Spiritual Perjalanan Haji dan Filosofi Pelayanan Dari Wamen

Senin, 12 Mei 2025
blog

Jakarta (Humas Kemenag DKI) --- Wakil Menteri Agama, Dr. KH. Romo H.R Muhammad Syafi'i membagikan pengalaman spiritual dan filosofi pelayanan yang mendalam selama kunjungannya ke Asrama Haji Pondok Gede. Dalam sambutannya yang penuh makna, Syafi'i mengisahkan perjalanan pribadinya dari seorang pengantar jamaah haji hingga berkali-kali menunaikan ibadah haji dan filosofi pelayanan yang ia pegang teguh.

 

"Setiap hati kita, perbuatan kita, perkataan kita, gak ada yang gak dilihat Allah, gak ada yang gak dicatat Allah, gak ada yang gak dibalas Allah," ujar Wamen dihadapan ratusan PPIH.

 

Sambungnya, Wamen Agama menceritakan pengalaman pertamanya menunaikan ibadah haji pada tahun 1995 di usia 36 tahun, setelah selama bertahun-tahun hanya menjadi pengantar jamaah haji di Medan. Ia menggambarkan keharuan luar biasa yang ia rasakan saat pertama kali melihat Ka'bah, menziarahi makam Rasulullah, serta pengalamannya melayani jamaah haji meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem hingga mengalami mimisan.

 

"Begitu saya lihat Ka'bah, terbayang oleh saya perjuangan Rasulullah. Seperti apa dia melawan mereka yang tidak setuju dengan agama yang dibawa itu. Menangis terseduh-seduh, dan tangisan ini terus berlanjut ketika saya di Arafah, ketika di Muzdalifah," kenang Syafi'i dengan penuh haru, menggambarkan kedalaman spiritualitas yang ia rasakan, Senin (12/05).

 

Syafi'i juga mengungkapkan pengalaman bertugas sebagai Wakil Ketua Rombongan (Wakarom) saat berhaji pertama kali, dimana ia berdedikasi penuh melayani jamaah yang kebanyakan berusia di atas 60 tahun. "Saya waktu itu meniatkan diri saya melayani jamaah haji. Saya yang mastikan semua koper masuk bus di Jeddah, kemudian sampai ke Mekah," ceritanya mengenai pengalaman melayani jamaah haji di tengah cuaca ekstrem Jeddah yang mencapai 48-49 derajat Celcius.

 

Meski awalnya tidak menyangka, Syafi'i kemudian berkesempatan berkali-kali mengunjungi Tanah Suci setelah pengalamannya melayani jamaah dengan tulus. "Ternyata luar biasa sekali. Akhirnya saya akan menyampaikan sebuah Hadis Qudsi tentang bagaimana sebenarnya setiap hati kita, perbuatan kita, perkataan kita, gak ada yang gak dilihat Allah, gak ada yang gak dicatat Allah, gak ada yang gak dibalas Allah," ungkapnya.

 

Wamen Agama mengaitkan filosofi tersebut dengan tugas para petugas PPIH dalam melayani jamaah haji. "Nggak saya heran kalau saya dibilang vokal, terlalu berani dan sebagainya. Padahal enggak, saya enggak bisa menyimpan kebenaran. Kebenaran harus ditegakkan," tegas Syafi'i.

 

Diakhir sambutannya, Syafi'i memberikan motivasi kepada seluruh petugas PPIH untuk melayani dengan ikhlas. "Melayani tamu Allah yang kerindu, kemudian kita membantu melepas kerinduannya untuk bertemu dengan Allah, nggak semua orang mendapat kesempatan itu. Mudah-mudahan Bapak Ibu penuh keikhlasan, mungkin Allah akan membalasnya dengan apa yang menjadi keinginan kita selama ini," pungkasnya.

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor