Jakarta (Humas MAN 9) --- Salah satu Pendidik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 9 Jakarta memiliki tips dalam berselancar di media sosial. Yaitu, “Before you speak and forward information, please THINK; Is it True? Is it Helpful? Is it Inspiring? Is it Necessary? Is it Kind?”.
Hal ini diungkapkan Faza selaku Pendidik mata pelajaran PPKN usai mengikuti Webinar bertajuk Literasi Digital, Kamis (15/07).
Dalam pembukaan giat tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Literasi digital memiliki peran penting bagi guru dan siswa terutama saat pandemi Covid-19 yang sebagian besar aktivitasnya berbasis digital.
“Mendengar kata media sosial tentu sudah tidak asing bagi kita semua, terlebih bagi pelajar yang juga menikmati berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp, Youtube, Tiktok, dan lain sebagainya,” ujarnya dihadapan 700 peserta melalui virtual.
Sedangkan Amalia salah satu narasumber mengungkapkan bagaimana pelajar menggunakan media sosial dengan personal branding yang baik.
“Pelajar dan seluruh elemen masyarakat perlu memiliki dan memahami self management seperti digital skills, sehingga memiliki kemampuan yang tercukupi dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras/lunak juga sistem operasi digital seperti laptop atau handphone. Dan yang utama adakah skill mengolah media sosial,” ujarnya.
Beliau juga mengajak para peserta untuk posting informasi yang penting dan melakukan saring sebelum sharing. “Ini sangat penting untuk kita implementasikan,” jelasnya.
Narasumber selanjutnya, Pradhikna menyampaikan terkait etika bagi pemilik media sosial. Pertama, pastikan tidak semua orang bisa mengakses seluruh postingan. Kedua, filter akun yang tidak memberi insight. Dan ketiga media sosial berisikan konten positif.
“Yang menjadi sumber utama dalam bermedia sosial adalah tangan,” imbuh Pradhikna dihadapan guru dan peserta didik secara virtual.
“Makin cakap digital makin kita bijak menggunakan media sosial. Mari bersama menjadi pengguna media sosial yang cerdas!,” ajak Cherryl, moderator, saat menutup acara./NLF