Jakarta [Humas Kankemenag Jakarta Utara] - Yayasan Nurul Bahri Penjaringan Jakarta Utara mewisuda 144 siswa dan siswi MI, MTs, dan MA secara bersamaan. Pelepasan siswa yang dihadiri oleh Kakankemenag Kota Jakarta Utara, Mawardi Abdul Gani dan Kasubbag TU, Mursidih ini berlangsung khidmat dan lancar pada Minggu, (15/6/2025).
Kusaeri, Ketua Pembina Yayasan Nurul Bahri yang beralamat di Jl. Pemukiman Nelayan Muara Angke ini mengucapkan rasa syukurnya atas rahmat Allah, dukungn pihak-pihak terkait serta kepercayaan dari masyarakat, Yayasan yang dibina olehnya bisa eksis berkiprah dalam pendidikan agama hingga saat ini. "Alhmdulillah atas semua itu Yayasan Nurul Bahri bisa terus berkiprah untuk mencerdaskan anak bangsa yang unggul di bidang agama," buka Kusaeri dalam sambutannya. Kusaeri mengatakan jumlah siswa Yayasan Nurul Bahri terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Hingga saat ini siswa dan siswi MI berjumlah 642 orang dengan 20 rombel, siswa MTs berjumlah 160 orang dengan 6 rombel dan siswa MA berjumlah 70 orang. Tidak berhenti di situ, Yayasan Nurul Bahri saat ini sudah membuka pendidikan Pondok Pesantren yang berada di daerah Pandeglang Banten. "Tempatnya sudah kami siapkan dan cukup luas di daerah pegunungan Pandeglang Banten. Bagi orangtua yang berminat anaknya menjadi santri silahkan untuk mendaftar, karena kuotanya terbatas," beber Kusaeri.
Kusaeri menjelaskan kelas pesantren Nurul Bahri yang akan dibuka di Gunung Pulosari Pandeglang Banten dalam waktu dekat nanti dilakukan dengan cara mengutus 40 calon santri dari siswa Nurul Bahri Penjaringan sebagai santri angkatan pertama. "20 siswa putera dan 20 siswi puteri akan kami didik di sana sebagai angkatan pertama agar selanjutnya siswa tidak bingung harus melanjutkan kemana," jelasnya.
Dari sisi kualitas pengajar di Yayasan yang terletak di pesisir laut Muara Angke ini, Kusaeri menyebut terdiri dari para pengajar yang berpendidikan dan berpengetahuan agama yang luas. Hal ini bisa terlihat dari 90% dewan guru adalah lulusan Pesantren ternama yang tersebar di Indonesia. "10 % para pengajar di sini adalah para alumni yang mengabdi dan terus mengembangkan kompetensi diri dengan menyandang gelar sarjana di bidang masing-masing," ucap Kusaeri memastikan.
Perihal akan dibukanya Pondok Pesantren Nurul Bahri di Banten di awal tahun pelajaran ini, Kakankemenag Mawardi menyambutnya dengan baik. Dia mengatakan hal ini adalah sebuah upaya untuk mengembangkan pendidikan agama bagi siswa dari sisi pendalaman ilmu keagamaan. "Upaya ini sangat membanggakan untuk kita di mana pihak yayasan semakin meningkatkan perannya untuk mencetak para ulama di masa depan," kata Mawardi.
"Program ini patut didukung agar Yayasan Nurul Bahri terus berkiprah bukan saja menyiapkan generasi islami namun juga melahirkan anak-anak yang mewarisi keilmuan mendalam di bidang agama," pungkas Mawardi.