Jakarta (Humas MAN 4 Jakarta) – MAN 4 Jakarta kembali mengukir prestasi gemilang di ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2024 yang diselenggarakan oleh International Youth Scientist Association (IYSA) di Bali. Dengan membawa lima tim, MAN 4 berhasil meraih lima medali emas dalam kompetisi yang berlangsung pada 5-9 November 2024 di Balai Diklat Industri Denpasar, Bali.
Kompetisi ini mempertemukan peserta dari berbagai negara untuk beradu inovasi di bidang teknologi, life science, dan lingkungan. MAN 4 Jakarta mengirimkan tim-tim terbaiknya yang terdiri dari siswa berbakat dan guru pembimbing berpengalaman. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mempresentasikan riset mereka kepada para juri internasional.
Tim 1 yang terdiri dari Naufal Abyan Dzaky H. sebagai ketua, Azra Andi Fadhila, Ibrahim Muhammad Abdurrahman dan Balawan Afkar Gumilar sebagai anggota mengusung judul “BISETA: Investigation of Secondary Bioactive Compounds of Tapak Liman Extract as Alzheimer’s Drug Candidates”. Gagasan mereka muncul dari ide pemanfatan tanaman tapak liman yang mengandung senyawa obat untuk penderita Alzheimer dan dikemas dalam bentuk kue. Berkat penelitian tersebut, mereka memperoleh medali emas, penghargaan spesial dari Macedonia, dan Grand Award free registration kompetisi online I2ASPO 2025.
Tim 2 yang terdiri dari Zarir Ghibran sebagai ketua dan Hanna Cahyarakha Purahita sebagai anggota mengusung judul “ AICO: AI Base Cave Exporer”. Gagasan mereka muncul dari ide pembuatan alat untuk mengeksplorasi goa yang dilengkapi dengan kamera AI dan sensor gas. Berkat penelitian tersebut, mereka memperoleh medali emas, dan penghargaan spesial dari MIICA.
Tim 3 yang terdiri dari Sarah Nur Maziyah A. sebagai ketua dan Callysta Zhafraini Rangkuti dan Rakha Satya Ananda P. sebagai anggota mengusung judul “GLAD: Unlocking the Potential of Gedi Leaves for Conquering Depression”. Gagasan mereka muncul dari ide pemanfaatan ekstrak daun Gedi yang memiliki senyawa metabolik sekunder sebagai obat penenang. Berkat penelitian tersebut, mereka memperoleh medali emas, dan penghargaan spesial dari MIICA.
Tim 4 yang terdiri dari Muhammad Sakha sebagai ketua dan Sulthan Athaillah M. A., Najwa Shafiyah Pramesti, Khalishah Mutiara Tsani, dan Khalishah Aufa Zaura W. sebagai anggota mengusung judul penelitian “In-Silico Analysis of Persea Americana Seed Powder as a Gluten-Free Alternative: Implication for Lung Cancer and Autoimmune System Disease Prevention”. Gagasan mereka muncul dari ide pemanfaatan biji Alpukat sebagai tepung bebas gluten dan sebagai pencegah kanker karena kandungan senyawa aktifnya. Berkat penelitian tersebut, mereka memperoleh medali emas.
Tim 5 yang terdiri dari Khansa Naira Baidillah sebagai ketua dan Naeva Zafirah Muslim, Hasna Rana El-Rajab, Nadia Pintenate, dan Zahratu Syifa sebagai anggota mengusung judul penelitian “VITCHIL: Legundi (Vitex Trivolia) Leaves Extract as Natural Preservative for Red Chilli (Capsicum annum)”. Gagasan mereka muncul dari masa penyimpanan cabai yang tidak terlalu lama sehingga diperlukan bahan pengawet alami dengan toksisitas rendah. Salah satunya dengan pemanfaatan ekstrak daun legundi yang memiliki kandungan senyawa anti bakteri dan anti jamur. Berkat penelitian tersebut, mereka memperoleh medali emas.
Kompetisi ISIF merupakan kompetisi riset yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Assosiation (IYSA) bekerja sama dengan Departemen Aktuaria ITS Surabaya, dan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang bertujuan sebagai wadah untuk mengembangkan bakat, minat dan kreativitas siswa serta wadah pembelajaran yang tepat untuk memupuk bibit-bibit penemu muda berbakat muda berbakat yang aktif, kreatif dan inovatif.
Kompetisi ini diikuti oleh 973 tim dari 24 negara yang terdiri dari 579 tim kompetisi online dan 394 tim kompetisi offline.