Jakarta (Inmas) --- Gelaran Ujian Nasional (UN) tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) tahun ajaran 2017/2018 di DKI Jakarta, merupakan tahun ke-2 dilaksanakan 100% berbasis komputer. Berdasarkan data Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, tidak kurang dari 21.219 siswa MTs melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang tersebar pada 241 lembaga madrasah tsanawiyah di seluruh penjuru ibukota, baik negeri maupun swasta.
Pada gelaran UNBK yang dilaksanakan sejak tanggal 23 – 26 April 2018 ini, menurut Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta Karsa Sukarsa telah disiapkan 383 perangkat server untuk melayani 12.154 perangkat client. Penyediaan perangkat kelengkapan UNBK menurut Kabid Penmad, tidak dapat dilepaskan dari partisipasi masyarakat.
Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamarudin Amin mengapresiasi sinergi yang terjadi antara pemerintah dan masyarakat demi keberhasilan UNBK. “Alhamdulillah saat ini hampir satu juta pelajar tingkat MTs melaksanakan UN. Sebagian besar telah melaksanakan dengan cara UNBK, termasuk di DKI Jakarta,” tutur Kamarudin saat melakukan monev pelaksanaan UNBK di MTs Al- Wathoniyah 2 Jakarta, Senin (23/04) pagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab yang turut mendampingi Dirjen Pendis dalam kegiatan monev UNBK di MTs Al-Wathoniyah 2 Jakarta. “Di DKI Jakarta ada 241 lembaga MTs. Hanya 42 lembaga yang merupakan madrasah tsanawiyah negeri, selebihnya merupakan madrasah swasta,” jelas Kakanwil.
Menurut Kakanwil, tanpa keterlibatan masyarakat pelaksanaan UNBK di madrasah DKI Jakarta belum tentu dapat segera terlaksana, karena penyediaan perangkat tentunya memerlukan anggaran yang cukup besar. “Untuk itu Kanwil Kemenag DKI amat mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh masyarakat terutama mereka yang menjadi bagian dari madrasah DKI Jakarta dan turut berperan pada suksesnya pelaksanaan UNBK kali ini,” kata Kakanwil.
Pada UNBK yang dilaksanakan pada MTs Al-Wathoniyah 2 ini misalnya. Sebanyak 156 siswa melaksanakan UNBK dengan menggunakan 78 komputer client. “Dari 78 komputer tersebut, 20 komputer milik sekolah, 58 komputer lainnya menggunakan milik siswa pribadi. Di sini kita melihat adanya kesediaan masyarakat untuk mendukung perbaikan pada sistem madrasah kita,”tutup Kakanwil. /fk/ilm