Berita

Studi Tiru Serta Workshop IKM Kepala MTs Se-Sumatera Barat Dan KKM Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Di MTsN 17 Jakarta

blog

Jakarta (Humas MTsN 17 Jakarta) – Madrasah Tsanawiyah Negeri 17 Jakarta menerima kunjungan studi tiru Kepala Madrasah se-Sumatera Barat dan KKM Kota Banjarmasin, Kalimantan Barat di Ruang Aula Masjid Nurul Huda, Kamis (09/03). Dalam kunjungan ini pihak MTsN 17 Jakarta menerima tamu undangan sebanyak 20 orang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan 80 orang dari Sumatera Barat.

Acara dimulai tepat pukul 9.30 s.d. selesai dan dihadiri langsung oleh Pengawas Madrasah, Kepala Tata Usaha, Guru, karyawan serta komte dan korlas MTsN 17 Jakarta.

Tujuan dari kegiatan studi tiru ini adalah untuk meningkatkan hubungan silaturahmi, menambah pengalaman, dan sharing ilmu seputar implementasi kurikulum merdeka belajar di MTsN 17 Jakarta.

Acara studi tiru dan workshop tersebut diawali dengan sambutan dari kepala MTsN 17 Jakarta, Muhammad Hatta, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala KKM MTs Se Suamatera Barat, Drs. H. Ade Pabrian dan dilanjutkan sambutan dari Kepala MAN 2 Kalimantan Selatan, Dr. Abdul Hadi, M. Pkim.

“Harapan kami dalam melakakuan studi tiru ini, kami dapat mengambil ilmu dari MTsN 17 Jakarta terkait implementasi kurikulum merdeka yang nantinya semoga dapat kita aplikasikan di Madrasah kami.” Ungkap Abdul Hadi, selaku kepala MAN 2 Kalimantan Selatan.

Muhammad Hatta selaku kepala MTsN 17 Jakarta menyampaikan rasa terimakasih kepada peserta studi tiru yang telah hadir untuk melihat bagaimana implementasi kurikulum merdeka di MTsN 17 Jakarta.

“Kami sangat berterimakasih atas kehadiran bapak dan ibu di sekolah kami. Acara ini diharapkan mampu mengeratkan tali silaturahmi antar madrasah dan sebagai penyambung berbagi ilmu dan pengalaman dalam bidang Pendidikan.” Tutur Muhammad Hatta dalam sambutannya.

Selain itu Muhammad Juga menyampaikan pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka ini dapat memanusiakan peserta didik dengan adanya pembelajaran yang terdiferensiasi.

“Dengan adanya pembelajaran yang terdiferensiasi, peserta didik mampu berkembang sesuai dengan minat bakat yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk membentuk peserta didik dengan jiwa kompetensi dan karakter yang baik serta mereka dapat memanusiakan manusia lainnnya.” Tambah Muhammad Hatta. (s/e)

 

Terkait