Jakarta (Inmas) --- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Saiful Mujab mengajak para peserta sosialisasi untuk mengawal moderasi beragama dan memberikan pemahaman keagamaan yang moderat.

“Moderat berarti meyakini agamanya tetapi menghormati orang lain dengan memberi dampak yang positif dan tidak menyalahkan orang lain,” ujarnya saat membuka Sosialisasi Dan Bedah Asesmen Kompetensi Minimum yang digagas oleh PW. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama DKI Jakarta di Aula Jayakarta, Sabtu (28/11).

Menurutnya, dalam mengawal moderasi beragama itu penting dengan menjaga kehidupan beragama, khususnya di DKI Jakarta.

“Tetapi saya yakin bapak/ibu yang mengawal di Pergunu tidak diragukan lagi dalam moderasi beragama,” imbuhnya.

Terkait kompetensi guru, Kakanwil mengungkapkan perlu dibahas untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pedagogiknya, profesionalitas, kompetensi sosial dan kepribadian di era Covid ini.

“Walaupun sudah ada kesepakatan empat Kementerian bahwa 1 Januari 2021 diperbolehkan untuk tatap muka dengan ijin pemerintah pusat. Dalam hal ini Gubernur, termasuk Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag,” jelasnya.

“Nantinya ada beberapa pola dan produk yang harus dipenuhi dalam tatap muka tersebut,” tambahnya.

Memasuki 10 bulan proses belajar mengajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Kakanwil mengungkapkan tidak efektif karena tidak maksimalnya sistem e learning dan kurikulum darurat.

“Juga jaringan internet dan orang tua yang mendampingi kurang maksimal,” imbuhnya.

“Tetapi intinya, kita harus siap dalam situasi apapun dan pembelajaran harus tetap berjalan,” jelasnya.

Hikmah dengan adanya Pendemi ini, Kakanwil mengungkapkan para tenaga pendidik dipaksa untuk menggunakan informasi teknologi dan menjadi peradaban baru.

“Semoga Allah SWT segera mengangkat Covid 19 sehingga bisa kembali normal dan terus mengawal kehidupan umat beragama. Serta menyiapkan generasi yang handal, kuat, sehingga dapat menjadi penerus kita semua,” harapnya diakhir sambutan.