Jakarta (Humas MIN 17 Kepulauan Seribu) – Siswa kelas 4 hingga kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 17 Kepulauan Seribu mengadakan Gelar Karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5-PPRA). Kamis, (12/12/2024).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program penguatan karakter siswa melalui nilai-nilai Islam yang mengajarkan keberkahan dan kasih sayang untuk semua makhluk.
Gelar Karya P5-PPRA bertujuan untuk menanamkan karakter Rahmatan Lil Alamin pada siswa melalui kreativitas dan keterlibatan dalam budaya lokal. Siswa diajak untuk mengenal lebih dalam warisan tradisional Pulau Tidung, menghargai keanekaragaman, serta meningkatkan semangat kerja sama dan berbagi melalui kegiatan berbasis praktik langsung.
Salah satu karya unggulan dalam kegiatan ini adalah pembuatan kerupuk cue, makanan khas Pulau Tidung. Kerupuk cue terbuat dari sagu yang dicampur dengan ikan dan disajikan dengan sambal kacang. Proses pembuatannya melibatkan berbagai tahapan yang mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan kerja sama.
Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 4 hingga kelas 6 MIN 17 Kepulauan Seribu, dengan bimbingan para guru dan dukungan penuh dari orang tua. Guru Kelas 5, Sulha, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang unjuk karya, tetapi juga sarana pembelajaran karakter.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar menghargai budaya lokal, bekerja sama, dan memaknai nilai keberkahan dalam setiap prosesnya. Ini adalah wujud pembelajaran yang menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara bersamaan,” ujar Sulha.
Gelar Karya P5-PPRA dilaksanakan pada Kamis, 12 Desember 2024, di lingkungan sekolah MIN 17 Kepulauan Seribu, yang terletak di Pulau Tidung. Pulau ini dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga kekayaan budaya dan kulinernya yang unik.
Pemilihan kerupuk cue sebagai tema karya didasarkan pada upaya melestarikan makanan tradisional Pulau Tidung sekaligus mengenalkan nilai keberkahan dalam setiap prosesnya. Dengan mempelajari cara membuat makanan tradisional ini, siswa memahami pentingnya menghargai hasil bumi dan usaha manusia sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
Kegiatan dimulai dengan pengenalan bahan dan proses pembuatan kerupuk cue. Siswa dibagi ke dalam kelompok untuk bekerja sama dalam mencampur adonan, membentuk kerupuk, hingga menggorengnya. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil karya mereka dan membagikannya kepada peserta lain sebagai bentuk kebersamaan dan keberkahan.
Shanazia, salah satu siswa kelas 5, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Saya sangat senang bisa belajar membuat kerupuk cue bersama teman-teman. Selain itu, saya jadi tahu bagaimana menjaga warisan budaya Pulau Tidung. Saya harap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan,” ucapnya dengan penuh semangat.
Melalui Gelar Karya P5-PPRA ini, MIN 17 Kepulauan Seribu berhasil menunjukkan bahwa pendidikan berbasis nilai Islam dapat menjadi cara efektif untuk memperkuat karakter siswa sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda.