Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) --- Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rasyidiyyah Koja Jakarta Utara adakan kegiatan Selebrasi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil'alamin (P5PPRA). Mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan, para siswa MI kelas 1-6 menyulap botol bekas menjadi sebuah Gapura Ecobrik. Kabar inspiratif ini dibagikan oleh Fahri Hanifuddin kepada tim Humas pada Selasa, (17/12/2024).
Kegiatan ini disebut Fahri agar para siswa selalu terinspirasi memanfaatkan limbah di lingkungan sekolah dan menjadikannya sebuah karya yang menarik yang sarat dengan manfaat. Selain itu, kegiatan ini dimaksudkan agar tumbuh kesadaran dari peserta didik menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
"Mendaur ulang limbah sampah plastik untuk kehidupan madrasah yang bersih dan estetik," jelas Fahri.
Dibeberkan Fahri, salah satu pengajar madrasah, pembuatan gapura ecobrik dilakukan oleh seluruh siswa kelas 1-6 dibantu oleh para guru dengan menghabiskan 1.450 botol bekas yang mereka kumpulkan sejak beberapa hari sebelumnya yang dikerjakan secara kelompok. Selain botol bekas, mereka juga menggunakan bahan-bahan pendukung lainnya yang terbuat dari plastik semisal sedotan, bungkus snack, bungkus kopi, bungkus pewangi pakaian, tutup botol, dan sendok plastik.
Siswa MI Ar-Rasyidiyah pada P5RA kemarin banyak menghasilkan karya daur ulang limbah antara lain : Daur ulang tutup botol menjadi tempat sampah, tempat tisue dan hiasan dinding. Daur ulang sendok plastik menjadi bando, hiasan dinding, tempat buah dan tempat tisue. Daur ulang sampah ecobrik menjadi meja dan kursi, dan daur ulang galon menjadi pot bunga.
"Hasil karya para siswa ini akan kami simpan dengan baik atau digunakan oleh warga madrasah Ar-Rasyidiyah," ujar Fahri.
Wakil Kepala Madrasah, Abdul Latif berharap dengan kegiatan P5PPRA ini akan tumbuh kreativitas para siswa untuk menghasilkan karya-karya hebat lainnya dengan memanfaatkan limbah di sekitar madrasah dan rumahnya.
"Untuk bekal mereka di masa depan yang mampu memanfaatkan barang-barang bekas menjadi barang layak guna," pungkas Abdul Latief.