Berita

Seminar Nasional Pendidikan, Menag: Penting Bagi Guru Madrasah Memahami Moderasi Beragama

Kamis, 15 November 2018
blog

Illustrasi Foto (Kemenag RI DKI Jakarta)

Ciputat (Inmas) --- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan guru madrasah untuk mengajarkan agama dengan cinta dan kasih sayang. Hal ini disampaikan Lukman saat menyampaikan Keynote Speech pada Seminar Nasional Pendidikan, di Syahidah Inn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Turut hadir dalam seminar,  Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab,  Kepala Kankemenag Kota Tangerang Selatan, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Nur Pawaiduddin, Pengurus PGMI DKI Jakarta dan Pengurus PGMI dari 20 provinsi di Indonesia. 

Pada seminar yang digagas oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) ini, Menag menyampaikan Keynote Speech dengan tema "Pendidikan Islam dan Masa Depan Indonesia". Terkait dengan tema tersebut, Menag menggarisbawahi dua hal : Islam dan Indonesia. 

Menurut Menag, Indonesia memang bukan negara yang berdasarkan agama. Namun, kehidupan masyarakat Indonesia tak pernah bisa dilepaskan dari agama. Menag mencontohkan, masyarakat Indonesia sejak dalam kandungan hingga meninggal tidak terlepas dari ritual keagamaan. "Doa-doa dipanjatkan oleh orang tua kita, bahkan sejak kita ada di dalam kandungan," kata Menag, Selasa (16/10). 

Sebagai bangsa yang agamis, maka menurut Menag pendidikan agama menjadi vital. Terutama, pendidikan Islam karena mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. 

"Oleh karenanya guru-guru pendidikan agama, utamanya guru pendidikan Islam memiliki peran vital," ujar Menag di hadapan 800an guru Madrasah yang hadir dari seluruh provinsi di Indonesia. 

Karena menurut Menag,  melalui guru-guru yang ada di lembaga Keagamaan dalam hal ini guru madrasah, dapat disampaikan esensi beragama yang semestinya hadir di Indonesia.  "Ini yang kami sebut di Kementerian Agama dengan moderasi beragama," jelas Menag. 

Menurut Menag, penting bagi guru madrasah untuk memahami moderasi beragama. Atau dalam Islam dikenal dengan Islam Wasatiyah. 

Lebih lanjut Menag menyampaikan, bahwa  setiap manusia apapun etnisnya, apapun agamanya, memiliki ruh Ilahiah. Itulah kenapa agama hadir, agar eksistensi manusia itu tetap terlindungi. Agama hadir untuk memanusiakan manusia. 

"Maka esensi pendidikan Islam adalah memanusiakan manusia. Ajarkan agama dengan sepenuh cinta dan kasih sayang," tegas Menag. 

 

  • Tags:  

Terkait

Menu Aksesibilitas

Mode Suara

Ukuran Teks

Monokrom

Tandai Tautan

Tebalkan Huruf

Perbesar Kursor